Babel (Pendis)—Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Bangka Tengah (Bateng) menggelar kegiatan pengukuhan dan wisuda tahfiz Al-Qur’an 86 purnasiswa pada 6 Mei 2023.

Dalam kegiatan yang dilaksanakan di gedung Pusat Pembelajaran Terpadu (PPT) MAN IC Bateng itu juga dilaksanakan penganugerahan piagam penghargaan bagi purnasiswa dengan prestasi akademik dan hafalan Qur’an terbanyak.

Kepala Bagian Tata Usaha Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Bangka Belitung (Babel) Robuan dalam sambutannya mengatakan bahwa MAN IC Bateng merupakan salah satu madrasah unggulan yang tentunya di dalamnya ada orang-orang pilihan.

“Saya mengucapkan selamat kepada purnasiswa MAN IC Bangka Tengah yang telah menyelesaikan semua program sehingga saat ini dikukuhkan,” katanya.

Robuan berpesan kepada purnasiswa yang dikukuhkan agar tetap mendahulukan adab di atas ilmu.

“Kelak, saat telah memasuki dunia perguruan tinggi maupun dunia kerja, saya harap tetap membawa semua hal yang baik dari MAN IC Bangka Tengah,” pintanya.

Selain itu, Robuan juga meminta kepada purnasiswa MAN IC Bangka Tengah agar tetap menjaga ikatan yang kuat dengan almamater.

“Kelak, orang-orang sukses yang akan memimpin negeri ini bisa jadi ada di antara kalian. Oleh karea itu, tetaplah  menjaga silaturahim dengan almamater dan tetap merawat MAN IC Bateng dengan berbagai kontribusi positif,” urainya.

Sementara itu, Kepala MAN IC Bateng, Musran mengatakan bahwa 86 purnasiswa yang dikukuhkan dan diwisuda hari ini adalah para pejuang yang telah menang di medan perjuangan.

“Awal masuk ke MAN IC Bangka Tengah, ada 96 siswa. Kemudian, satu per satu ada yang pindah dengan berbagai alasan. Purnasiswa yang ada hari ini adalah para pejuang yang berhasil menempa diri di MAN Insan Cendekia Bangka Tengah,” katanya.

Musran berharap purnasiswa MAN IC Bateng menjadi inspirator yang memberi banyak manfaat dalam kehidupan bermasyarakat.

“Hari ini, selain pengukuhan kita juga menggelar wisuda tahfiz Al-Qur’an. Harapan ke depan, kegiatan menghafal Qur’an tetap dilakukan. Tak hanya hafal, melainkan merealisasikan dalam ucapan dan perbuatan,” tutupnya.