Jakarta (Pendis) - Kompetisi Sains Madrasah (KSM) resmi ditutup oleh Sekertaris Jenderal Kemenag RI, Nizar Ali di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur hari ini, Kamis (13/10/2022).
Ada dua tokoh dari tanah Betawi, yaitu pertama, Guru Mansyur yang lahir pada 1878. Menjadi seorang ilmuwan di masa penjajahan Belanda bukanlah hal mudah. Tapi ini tak menyurutkan semangat mansyur muda untuk menuntut ilmu, hingga ke Makkah al Mukaramah.
Tokoh kedua yaitu Guru Mughni. Abdul Mughni bin Sanusi bin Ayyub bin Qais, begitu nama lengkapnya. Ia hidup di antara tahun 1860-1935. Guru Mughni disebut sebagai salah satu dari 13 ulama Betawi generasi kelima yang hidup pada era penjajahan Belanda.
"Dari kedua tokoh di atas kita belajar bagaimana keilmuan yang tinggi, menjadikan seseorang bijak, inklusif, dan toleran," demikian disampaikan Nizar Ali saat menutup kegiatan KSM 2022 di Jakarta, Kamis (13/10/2022)
Hal ini juga yang kami harapkan dari kalian, anak Madrasah. Jadilah cendekiawan yang santun dan dapat menjadi panutan. "Bila saat ini gemar bermain sosial media, maka sebarkan konten-konten yang membuat tentram bukan yang menimbulkan perpecahan. Kehadiran kalian harus bisa membawa kedamaian, bukan kegalauan,"ucapnya.
Lebih lanjut, Nizar mengatakan karakter keunggulan lainnya dari siswa madrasah antara lain harus responsif, mampu beradaptasi dengan segala dinamika tantangan dan situasi.
"Kalian, siswa Madrasah yang hadir di sini, harus jadi generasi yang cepat tanggap, gesit, dan bergerak cepat. Sat..set.. sat.. set...
Ingat, harus sat.. set.. sat.. set !! Bergeraklah, untuk menjadi kebanggaan bangsa."lanjut Nizar.
Semangat terus untuk berprestasi, dan jangan mudah terprovokasi. Jadikan prestasi yang kalian peroleh hari ini, menjadi ladang ibadah pada Ilahi. Buatlah karya-karya terbaik untuk agama dan bangsa, pesan Nizar.
Bagikan: