Jember (Pendis) - Komunitas Pecinta Astronomi Islam (Kompas) Fakultas Syariah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Jember turut berpartisipasi dalam kegiatan Lunar Eclipse Camp (LEC) se-Jawa Timur Tahun 2018. Sejumlah 10 orang mahasiswa komunitas pecinta astronomi IAIN Jember lolos dalam seleksi penerimaan peserta Lunar Eclipse Camp yang dihelat selama dua hari di Pasuruan, 27 s/d 28 Juli 2018.

Tim Kompas IAIN Jember bergabung dengan seluruh komunitas astronomi dari Jawa Timur di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Pasuruan untuk mempelajari cara mengamati gerhana bulan total blood moon dan cara mengambil gambar benda langit yang biasa disebut Astrofotografi.

Kepala Laboratotium Fakultas Syariah IAIN Jember Martoyo mengaku bersyukur karena komunitas pecinta astronomi IAIN Jember bisa berpartisipasi dalam Lunar Eclipse Camp se-Jawa Timur. Martoyo menuturkan, komunitas pecinta astronomi IAIN Jember baru dibentuk dua tahun yang lalu.

"Komunitas ini baru dibentuk satu tahun yang lalu. Alhamdulilah, prestasi demi prestasi dapat kami raih, salah satunya lolos dalam ajang pergelaran Lunar Eclips Cam tahun 2018. Tentu ini berkat semangat dan kegigihan para mahasiswa untuk terus belajar mendalami astronomi Islam," ungkap Martoyo yang juga dosen Fakultas Syariah.

Martoyo berharap, komunitas pecinta astronomi Islam IAIN Jember dapat berkolaborasi dengan komunitas pecinta astronomi lainnya untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.

Salah satu tim Kompas IAIN Jember Ahmad Abdullah Azhar mengatakan bahwa sebelum pengamatan gerhana bulan total, kegiatan Lunar Eclipse Camp dimulai dengan diskusi panel mengenai gerhana bulan, workshop astofotografi serta sholat gerhana bulan.

"Kami membawa teleskop milik Fakultas untuk kami gunakan disana. Kami berdiskusi dengan komunitas pecinta astronomi lainnya. Alhamdulilah, kami banyak mendapatkan ilmu pengetahuan baru," ujar mahasiswa semester V Program Studi Ahwal al-Syakhsiyah Fakultas Syariah IAIN Jember ini.

Azhar merasa bangga dapat bergabung dalam kegiatan pengamatan gerhana bulan total dari seluruh komunitas pecinta astronomi Islam se Jawa Timur. Ia mengaku sangat terkesan karena dapat menambah pengetahuan tentang fenomena gerhana bulan terlama abad ini yaitu sekitar 107 menit.

Dalam kegiatan ini, panitia menyiapkan 23 teleskop dan sejumlah layar besar hasil tangkap gambar teleskop. Kegiatan ini diikuti oleh kurang lebih dua puluh komunitas pecinta astronomi di Jawa Timur. (wildanhefni/dod)