Yogyakarta (Pendis) - Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren (PD Pontren) Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI (Kemenag) sedang mempersiapkan Pekan Budaya dan Pameran Seni Pendidikan Alquran. Agenda tersebut renana digelar bulan depan di Yogyakarta.
Kepala Sub Direktorat (Kasubdit) Pendidikan Al-Qur'an Dr. Mahrus saat menyampaikan arahannya pada kegiatan Rapat persiapan Pekan Seni Budaya dan Pameran Seni Pendidikan Alquran mengatakan bahwa hal tersebut merupakan upaya dalam mendukung revitalisasi pendidikan Alquran,
"Kegiatan Pekan Seni Budaya dan Pameran Pendidikan Alquran yang akan kita gelar bersama nanti merupakan salah satu upaya mendukung program revitalisasi pendidikan Alquran yang menjadi salah satu harapan besar Gus Menteri," kata Mahrus di Yogyakarta, Rabu (31/8/2022).
Mahrus menyebutkan pentingnya kegiatan ini untuk lebih mengenalkan berbagai hal terkait pendidikan Alquran dan juga dalam rangka menjaga keberlangsungan pendidikan Alqur'an di Indonesia. “Kegiatan ini minimal akan memberikan wawasan dan lebih dekat dengan Alquran ke generasi penerus kita," ujarnya.
Selain itu, alumni UIN Sunan Kalijaga ini juga mengapresiasi lembaga yang ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Mulai dari Kementerian Agama Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Yogyakarta dan beberapa Kantor Wilayah Kemenag serta jajaran Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI) yang memiliki jurusan atau program studi rumpun ilmu Alquran, "Seperti Unsiq, IIQ dan juga beberapa Pondok Pesantren, khususnya Pondok Pesantren Al-Munawir Krapyak sebagai tuan rumah," Ungkap Mahrus.
Sebagaimana diektahui, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdani mengatakan bahwa sebuah peradaban dalam pendidikan, menurutnya, harus meninggalkan artefak-artefak yang dapat memberi tanda bahwa sebuah peradaban itu maju. Maka dari itu, Pameran Pendidikan Al qur'an merupakan salah satu wujud dari penguatan sebuah peradaban pendidikan.
Dirjen mengatakan bahwa berbagai inovasi dan produk pendidikan dipamerkan untuk diambil manfaat dan menjadi inspirasi bagi insan pendidik lain di negeri ini. “Ukuran dan takaran kemajuan sebuah zaman dapat diukur dengan artefak-artefak yang ditinggalkan pada zaman itu. Oleh karena itu, pemeran pendidikan sangat penting untuk menoreh sejarah dalam artefak-artefak pendidikan," kata Dhani.
Rencananya, Mahrus melanjutkan, bahwa rangkaian kegiatan yang akan digelar pada Pekan Seni Budaya dan Pameran Seni Pendidikan Alqur’an di Yogyakarta diantaranya Multaqoh internasional lembaga pendidikan Alqur’an, Pameran Pendidikan Alqur’an, Call papers, Gelaran Pentas Seni, Talkshow Pendidikan Alqur’an.
Bagikan: