Gedung MAN 2 Ponorogo

Gedung MAN 2 Ponorogo

Ponorogo (Pendis) - Kabar membanggakan ditorehkan oleh dua Siswi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Ponorogo yakni Like Zuyyina Fatwa Fadila dan Etik Nur Khasanah. Kedua siswi MAN 2 Ponorogo tersebut berhasil mengantongi tiket masuk kampus top dunia. Like diterima di 8 universitas bergengsi, diantaranya:

      1. University of Toronto Mississauga: Canada (Studies in Psychology)

      2. University of Toronto Scarborough: Canada (Physical and Environmental Sciences) 

      3. University of Toronto St.George: Canada (International Foundation Program-Life Science) 

      4. University of British Columbia : CanadaVantage one Bachelor of Science 

      5. National Taiwan University : Taiwan (Bachelor Program of Biotechnology and Food Nutrition)

      6. Monash University : Australia (Bachelor of Science) 

      7. University of Western Australia : Australia (Environmental Science and Management) 

      8. Wageningen University & Research : Netherland (Environmental Sciences).

Sedangkan Etik, diterima di 6 Universitas diantaranya:

      1. National Taiwan University : Bachelor of Economics 

      2. Wageningen University Belanda : Bachelor Science in Tourism 

      3. The University of Western Australia: Bachelor of Arts 

      4. University of Toronto Mississauga Kanada : Studies in Social Science 

      5. Monash University Australia: Bachelor of Arts 

      6. McMaster University Kanada : MELD Humanities 1 and Social Science

Etik tidak membayangkan akan mendapat kesempatan belajar di luar negeri.

“Saya kepikiran bagaimana masalah biaya, dan bertahan hidup saat jauh orang tua. Sebab ayah saya hanya seorang petani”, ujar perempuan kelahiran 21 September ini.

Hal sama juga diungkapkan oleh Like, tetapi sang ayah yang berprofesi sebagai seorang kuli tidak henti untuk terus mendukungnya. 

“Sejauh ini tantangan terbesar adalah score TOEFL. Kami perlu memperdalam kemampuan bahasa Inggris dan ikut tes berkali-kali untuk memenuhi ambang nilai yang menjadi syarat”, ujar perempuan berkacamata itu.

Keduanya memilih National Taiwan University. Etik menganggap bahwa berkuliah di Taiwan dengan iklim politik yang demikian akan menjadi poin tersendiri bagi portofolionya. Sementara Like menuturkan, National Taiwan University dapat mendukung impiannya sebagai ahli bioteknologi dan ketahanan pangan Asia Tenggara.

Kepala MAN 2 Ponorogo, Tarib menuturkan bahwa kedua siswinya dibiayai penuh oleh Beasiswa Indonesia Maju (BIM) Kemdikbudristek. 

“Ada 6 siswa yang mendapatkan LoA perguruan tinggi luar negeri. Tetapi yang sudah pasti mendapatkan beasiswa fully funded ada Etik dan Like”, ujar pria kelahiran 1965 itu. 

Kedepannya, Tarib berharap Etik dan Like tidak lupa untuk menyumbangkan ilmu yang diperoleh pada bangsa. Menjadi motivasi bagi seluruh pelajar Ponorogo bahwa keterbatasan ekonomi bukan jadi penghambat meraih mimpi. (Humas MAN 2 Ponorogo/WE)