Dosen UIN Alauddin Makassar.

Dosen UIN Alauddin Makassar.

Makassar (Pendis) -- Jurnal UIN Alauddin kini tercatat sebanyak 63 telah terindeks pada Science and Technology Index (SINTA) alias terakreditas nasional pada 2023 ini dari 136 jurnal yang tersebar di seluruh fakultas, jurusan, pascasarjana dan lembaga.

Sebelumnya diketahui pada 2021, dari sekitar 100 jurnal ilmiah yang aktif publikasi di UIN Alauddin, terdapat 54 jurnal yang meraih akreditasi nasional.

Hal tersebut disampaikan salah satu anggota Tim Task Force Rumah Jurnal UIN Alauddin, Taufiq Mathar. Menurutnya dalam dua tahun terakhir, website Rumah Jurnal telah menerbitkan 136 jurnal.

"Dan dari 136 yang ada sekarang ini, 63 diantaranya sudah terakreditasi nasional. Memang di dua tahun terakhir ini, ada prodi, termasuk di pascasarjana mereka membuat jurnal-jurnal baru, makanya sekarang jurnal semakin bertambah," katanya.

"Mungkin karena ada geliat, kawan-kawan di prodi masing-masing menyadari pentingnya jika ada media publikasi seperti ini. Dulu memang kita utamakan dosen, sekarang mahasiswa bahkan sudah disiapkan medianya untuk publikasikan calon-calon skripsinya yang dikonversi dalam bentuk jurnal kemudian diterbitkan," imbuhnya.

Pasca khususnya, lanjut Taufiq, sudah hampir semua tingkatan S2 dan S3 memiliki jurnalnya masing-masing. Padahal sebelumnya 2021, yang paling aktif adalah jurnal Diskursus yang mengakomodir semua jurnal di Pasca.

Sekarang setelah disadari bahwa semakin spesifik jurnal semakin bagus, maka munculah jurnal-jurnal di pasca untuk masing-masing prodi. Bahkan jurusan baru, Kesehatan Masyarakat sudah ada medianya juga, meskipun belum ada alumninya.

"136 jurnal tersebut bisa diakses di website rumah jurnal. Dari yang diterbitkan universitas, lembaga, lalu ke fakultas, kemudian pasca paling bawah," paparnya

"Dalam waktu dekat ini diupayakan terindeks Scopus, dan ini memang sudah lama kita cita-citakan. Scopus ini merupakan Pengindeks International bereputasi, kalau sinta kan akreditasi nasional, sedangkan Scopus ini lebih tinggi," pungas Taufiq Mathar. (piki/alqadri)