Kopdar Pengelola Media Pesantren Digelar di Bandung (16-18/9/2023)

Kopdar Pengelola Media Pesantren Digelar di Bandung (16-18/9/2023)

Bandung (Pendis) --- Hari Santri yang diperingati tiap 22 Oktober adalah momentum yang tepat untuk mengglorifikasi capaian para santri. Glorifikasi ini perlu karena santri telah melakukan berbagai hal yang baik dan bermanfaat untuk masyarakat, namun jarang diketahui publik secara luas.

Hal itu disampaikan Direktur Jenderal Pendidikan Islam Muhammad Ali Ramdhani saat membuka acara “Kopdar Pengelola Media Pesantren untuk Penguatan Moderasi Beragama” di Bandung, Sabtu (16/09/2023).

Sementara itu, jika ada kejadian kecil di pesantren yang sedikit mengganggu, langsung jadi bahasan ramai di ruang publik.

“Salah satu kebaikan itu adalah kemandirian pesantren. Bagaimana pesantren mengelola perekonomian yang berdampak luas perlu mendapatkan apresiasi lebih dari masyarakat,” ujarnya.

Kang Dhani, sapaan akrabnya, juga menyampaikan perlunya publikasi lebih masif mengenai Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) Kemenag. Menurutnya, program itu menunjukkan kalau santri tidak hanya belajar ilmu agama saja.

“Kalau selama ini masyarakat menilai santri tidak paham keilmuan umum, salah. Sebab ada 1000 lebih lulusan PBSB yang berhasil menjadi dokter,” terangnya.

Ia berencana akan melibatkan madrasah dan perguruan tinggi dalam peringatan hari santri tahun ini supaya mendapatkan atensi lebih luas dari masyarakat.

“Getaran hari santri harus lebih besar dan dirasakan masyarakat luas. Pesantren yang biasanya dapat image buruk harus kita bantah dengan menampilkan prestasi-prestasinya,” tegas Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung itu.

Sementara itu, Staf Khusus Menag Bidang Hubungan antar Kementerian/Lembaga, TNI-Polri, serta Kerukunan dan Toleransi, Mohammad Nuruzzaman menekankan pentingnya afirmasi kepada santri. Afirmasi dimaksud dapat diberikan dalam bentuk pelatihan digital. Hal ini merupakan respon kaum santri terhadap perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat cepat.

“Kalau ada puluhan atau ratusan santri yang kita beri afirmasi untuk mengikuti pelatihan digital, maka akan lahir talenta-talenta digital dari kalangan santri yang akan berkontribusi untuk negeri,” tuturnya.

Plt. Direktur PD Pontren, Waryono berharap peringatan hari santri terus digaungkan supaya mendapatkan penerimaan publik yang luas. Menurutnya, selama ini pesantren telah berjasa merawat keragaman bangsa, khususnya di tahun politik yang rawan perpecahan seperti sekarang ini.

“Bagaimana pesantren membingkai kerukunan bangsa perlu kita tegaskan dalam peringatan hari santri tahun ini,” ujar pria yang juga guru besar UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta itu.