Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas saat kick off REP-MEQR 2023

Menteri Agama, Yaqut Cholil Qoumas saat kick off REP-MEQR 2023

Surabaya (Pendis) – Kementerian Agama melalui Direktorat Jenderal Pendidikan Islam menyelenggarakan Kick off proyek Realizing Education’s Promise Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR). Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 25 hingga 27 Januari 2023 di Surabaya.

Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas memberikan apresiasi atas capaian program madrasah reform ini. Hal ini disampaikannya saat memberikan arahan pada acara tersebut. Gus Yaqut berharap proyek Kerjasama Kementerian Agama dengan World Bank ini benar-benar berjalan sesuai harapan.

“Saya sangat senang atas capaian luar biasa ini. Semoga benar-benar sesuai dengan harapan kita. Madrasah berkembang dengan baik dan pesat menyesuaikan dunia yang berkembang sangat pesat terutama dalam bidang digitalisasi” ungkapnya.

Gusmen sapaan akrabnya, berpesan pengelolaan dana pengembangan madrasah ini harus dikelola dengan professional dan dipertanggungjawabkan. Ia juga mengingatkan untuk mengutamakan Pendidikan karakter pada anak didik di Madrasah.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani menyatakan bahwa Kemenag memperoleh amanah reformasi madrasah melalui proyek REP-MEQR ini. Hal ini dalam rangka menuntaskan janji konstitusi mencerdaskan kehidupan bangsa melalui pilar Pendidikan.

Prof Dani menambahkan bahwa banyak pembangunan yang dilakukan. Pembangunan infrastuktur, pembangunan perangkat-perangkat pemerintahan, ekonomi dan termasuk pendidikan. Akan tetapi pembangunan seluruhnya akan sia-sia apabila tidak disertasi pembangunan di bidang Pendidikan.

Guru besar UIN Sunan Gunung Djati ini juga mengungkapkan bahwa dalam rangka mendukung program prioritas Kementerian Agama dalam akselerasi layanan umat lebih baik, maka transformasi ditigal madrasah ini sangat diperlukan.

Ada banyak hal yang telah dicapai dalam program madrasah reform ini. Ada empat komponen dalam pengelolaan pengembangan madrasah ini.

Pertama, membentuk Elektronik Rencana Kerja dan Anggaran Madrasah (E-RKAM), ini merupakan aplikasi elektronik Evaluasi Diri Madrasah (EDM), dimana ini merupakan bentuk transparansi pengelolaan madrasah dalam menggali kebutuhan madrasah kemudian direncanakan dalam bentuk penganggaran.

Kedua, Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI), program ini dimaksudkan memotret kemampuan anak-anak madrasah. Menelaah menulusi kemampuan anak didik. Kompetensi peserta didik yang diukur yaitu Literasi Membaca, Literasi Numerasi, Literasi Sains, dan Literasi Sosial Budaya.

Ketiga, Asesmen Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan (AKGTK), ini merupakan asesmen yang dilakukan pada guru dan tenaga kependidikan madrasah untuk memotret kemampuan pedagogik dan profesional GTK. Selanjutnya hasil asesmen tersebut dapat digunakan oleh Kementrian Agama untuk Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PKB) dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan Madrasah.

Keempat, Sistem Pendataan (EMIS). Semua pengambilan kebutuhan berbasis data, sekitar 95% data di EMIS tidak lagi terjadi anomaly. Hal ini menunjukkan bahwa Tim sudah berhasil dengan baik.

“Capaian ini sangat luar biasa, seluruh tim sudah bekerja dengan baik, akan tetapi kerja harus tetap dioptimalkan untuk hasil yang lebih maksimal”. Tutupnya.

Hadir dalm giat ini, staf ahli Menteri Agama, staf khusus Menteri Agama, Tenaga Ahli Menteri Agama, Rektor UIN Surabaya. Hadir juga para Direktur pada ditjen Pendidikan Islam, Kepala Kantor Wilayah Kemenag Prov. Jawa timur, Para Kepala Bidang Penmad, Pendis, Pakis dari 34 provinsi.