Direktur PAI Amrullah saat memberikan arahan dalam penyusunan CP PAI, sabtu (27/8)

Direktur PAI Amrullah saat memberikan arahan dalam penyusunan CP PAI, sabtu (27/8)

Tagerang -(Pendis) Kementerian Agama melalui Direktorat Pendidikan Agama Islam (PAI), Ditjen Pendidikan Islam telah menuntaskan naskah rumusan Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam pada sekolah. Naskah CP PAI ini nantinya akan segera diusulkan ke Pusat Kurikulum dan Pembelajaran (Puskurjar), Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Direktur Pendidikan Agama Islam Amrullah menyatakan, penyusunan Capaian Pembelajaran Pendidikan Agama Islam merupakan langkah penting dalam penguatan substansi pembelajaran PAI di sekolah. “Kita pastikan CP ini selesai tepat waktu dan juga sesuai dengan harapan dari Pukurjar,” jelas Amrullah saat memberikan arahan dalam kegiatan Penyusunan Capaian Pembelajaran PAI di Tangerang, Sabtu, (28/5).

Amrullah menjelaskan pembahasan CP PAI selain melibatkan unsur pengawas dan guru PAI juga melibatkkan pakar dan akademisi. “Kita libatkan juga akademisi dari Perguruan Tinggi agar dalam penyusunan CP ada komparasi dan balancing,” ujarnya.

Amrullah mengungkapkan CP juga harus memiliki argumentasi dan landasan yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik. “Capaian pembelajaran harus berdasarkan argumentasi dan referensi yang jelas serta dapat dipertanggjawabkan penulisannya,” paparnya.

Sebelumnya Kasubdit PAI pada SMP/SMPLB, Agus Sholeh menyatakan penyusunan CP PAI ini merupakan kesempatan Kementerian Agama turut memberi masukan bagi pembelajaran PAI ke depan. “Kemendikbud telah memberikan fasilitasi dan kesempatan, maka kita perkuat di substansi PAI dengan usulan perbaikan minor atupun mayor dari CP PAI ini,” jelasnya.

Menurutnya penyusunan CP mesti memperhatikan beberapa praktik pembelajaran PAI. “Pertama, guru PAI sering terpaku pada teks, jadi CP harus menyikapi hal ini agar guru bisa lebih kreatif,” ungkapnya.

Penyusunan CP PAI lanjut Agus juga harus menghindari duplikasi dan repitisi. “Pengulangan materi boleh asal jelas dimana bedanya. Misalnya materi Baca Tulia al-Qur’an antar jenjang perlu dibedakan, sehingga dalam setiap jenjang memiliki perbedaan yang jelas” papar alumni kampus di Australia ini.

Agus berharap dengan langkah ini akan menghindarkan kurikulum yang terlalu gemuk. “Idealnya kurikulum tidak terlalu mudah dan juga tidak terlalu sulit. Kita ada di moderat berada di tengah-tengah,” pungkas pria asal Yogyakarta ini.

Kegiatan Penyusunan CP PAI dilaksanakan di Tangerang pada tanggal 26-28 Mei 2023. Turut hadir Kasubdit PAI pada SMA/SMK/SMKLB, M Adib Abdushomad, Kasubdit PAI pada SD/SDLB, Nanik Puji Hastuti, Kasubbag TU Dit PAI, Muhammad Firdiansyah serta perwakilan PTP pada Direktorat PAI.

Selain itu hadir juga Tim penyusun dari unsur guru dan pegawas PAI serta perwakilan akademisi diantaranya Ketua Umum Perkumpulan Prodi PAI Indonesia, Eva Latipah, Dosen UIN Jakarta, Abdul Ghofur dan Dosen Pasca Sarjana Universitas Ibnu Khaldun Bogor, Imas Kania Rahman.