Psikolog: CCT sebagai Soft Skill PAI Abad 21

Bogor (Pendis) - Generasi Z adalah mereka yang lahir antara tahun 1996-2010. Sejak kecil generasi Z sudah lekat dengan piranti teknologi. Kondisi faktual semacam itu membawa tantangan tersendiri bagi dunia pendidikan, khususnya bagi para pendidik. Generasi Z adalah generasi internet yang memiliki karakteristik serba instan, berpikir terbuka, dan suka umpan balik langsung. 

Creative and Critical Thinking (CCT) merupakan soft skill yang amat dibutuhkan oleh generasi Z. Peserta didik yang memiliki keterampilan CCT akan lebih selektif dalam menerima informasi di dunia maya. Dengan keterampilan CCT, dampak negatif dari fenomena disrupsi digital dapat diminimalisasi.

Demikian yang disampaikan oleh Hanindya Restiningtyas, psikolog yang banyak malang melintang di dunia konselor pendidikan. Resti hadir selaku narasumber Kegiatan Orientasi Pengembangan Pembelajaran PAI SMA/SMALB/SMK Abad 21 Zona 1 yang diselenggarakan Direktorat PAI. 

“CCT ini bagian dari keterampilan abad 21. Anak-anak yang mempunyai keterampilan CCT cenderung tidak mudah terpengaruh efek negatif dari dunia internet,” terang Resti.

Ibu dua anak ini menambahkan bahwa perlu diwaspadai dampak negatif kemajuan teknologi terhadap kejiwaan generasi Z. Keinginan untuk menjadi populer di sosial media kerap kali tidak diimbangi oleh kematangan dalam menggunakannya. 

“Kita bisa lihat sikap rentan generasi Z terhadap kegagalan. Di era disrupsi digital orang bisa cepat terkenal sekaligus bisa cepat terlupakan. Ini bisa menyebabkan kondisi psikis yang rawan depresi,” tukas Resti.

Resti menegaskan bahwa CCT bagian dari soft skill yang dapat diinsersi ke dalam pembelajaran PAI. Fokus pada agama adalah bagian dari strategi mengatasi stress. Hasil Riset menyebutkan bahwa soft skill menyumbang sekitar 80% penentu kesuksesan. PAI yang bermuatan CCT dapat mendorong terbentuknya karakter peserta didik yang memiliki keadaban digital.  

“Menjadi warga digital yang beradab adalah tantangan kita semua, termasuk generasi Z. Peran PAI dalam hal ini tentu tidak bisa diabaikan sama sekali. Dengan pondasi agama yang kokoh, generasi Z memiliki panduan dalam mengendalikan perilaku,” Pungkasnya.  

Kegiatan Orientasi Pengembangan Pembelajaran PAI SMA/SMALB/SMK Abad 21 Zona 1 dilaksanakan pada tanggal 8 s.d. 10 Maret 2023. Kegiatan bertempat di Hotel Swiss-Belcourt, Bogor, Jawa Barat. Selaku panitia pelaksana adalah Subdit PAI pada SMA/SMALB/SMK Direktorat PAI, Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI. Sebanyak 40 Pelatih Provinsi PPKB PAI zona Sumatera, Banten, Jawa Barat, dan DKI Jakarta mengikuti kegiatan tersebut.

TERKAIT

ROHIS Reborn: Reorientasi Arah dan Kebutuhan Siswa Milenial

Dirjen Pendis Minta Guru dan Pengawas PAI Memperbarui PAK

Kemenag Gandeng Stakeholder Bahas Kerja Sama Penguatan CCT

Direktorat PAI Dukung Kerja Sama AGPAII dan UNDP

Kemenag Gelar Sosialisasi Juknis Penilaian Kelulusan Mapel PAI dan Budi Pekerti pada Sekolah

Dirjen Pendis: Agama Harus Menularkan Nilai Kebaikan