Siswa MAN 1 Kudus Memakai Baju adat Kudus

Siswa MAN 1 Kudus Memakai Baju adat Kudus

Kudus (Pendis) - Siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kudus telah meraih prestasi luar biasa dalam ajang Madrasah Young Researchers Super Camp (Myres) 2023. Mereka berhasil meraih juara Harapan Kedua dalam kompetisi yang diselenggarakan oleh Ditjen Pendidikan Islam, Kementerian Agama (Kemenag). Myres 2023 merupakan panggung prestisius yang diadakan di Kendari, Sulawesi Tenggara, 2-7 September 2023.

Tim riset MAN 1 Kudus tersebut ialah Nuha Naira Wibowo dan Fariha Zain (XII MIPA 8), dengan bimbingan dari Arif Noor Adiyanto dan Vita Pujiastuti. Mereka berhasil menciptakan inovasi yang berjudul "MANIQUÍ PARLANTE: Media Pembelajaran Bahasa Arab Inovatif untuk Pelajar Tunanetra."

Apresiasi dan dukungan yang luar biasa juga datang dari Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Kudus, Suhadi, yang memberikan dukungan penuh kepada Tim Riset MAN 1 Kudus. "Selamat kepada MAN 1 Kudus atas prestasi yang diraih dalam Myres 2023," ucapnya.

Kepala MAN 1 Kudus, Taufik, merasa sangat bersyukur dan mengapresiasi prestasi nasional ini. Dia berharap pencapaian ini akan menjadi motivasi bagi seluruh siswa untuk terus berprestasi. Prestasi ini juga merupakan hasil dari program SIP (Science and Innovation Program).

Myres 2023 adalah kompetisi karya tulis ilmiah yang diperuntukkan bagi siswa Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) dengan fokus pada riset. Kompetisi ini membagi bidang penelitian menjadi tiga kategori, yakni Ilmu Keagamaan, Ilmu Sosial dan Kemanusiaan, serta Ilmu Matematika, Sains, dan Teknologi. Tahun ini, Myres menjadi pusat perhatian dengan jumlah peserta yang luar biasa banyak.

Pembimbing tim riset, Arif Noor Adiyanto, menjelaskan perjuangan tim mereka dalam mencapai posisi tersebut. Myres melibatkan empat tahap seleksi ketat, dimulai dari seleksi proposal, hingga 26 proposal terpilih, kemudian 6 karya finalis yang maju ke babak grand final.

"Alhamdulillah, dari sekian banyak proposal, tim riset MAN 1 Kudus berhasil menjadi finalis dan meraih penghargaan juara Harapan Kedua. Hal ini mengulangi sukses kami dua tahun sebelumnya, di mana tim MAN 1 Kudus berhasil meraih juara pertama dan juara Harapan Kedua," ujar Vita dengan bangga.

Nuha menjelaskan  MANIQUÍ PARLANTE dirancang untuk memfasilitasi pembelajaran bagi pelajar tunanetra dalam mata pelajaran IPA, bahasa, dan agama. "Penelitian ini berfungsi sebagai alat bantu yang digunakan untuk meningkatkan pemahaman tentang anatomi tubuh manusia serta memudahkan pembelajaran bahasa Arab, sehingga pelajar tunanetra dapat menyerap materi dengan lebih baik," kata Nuha.

Efektivitas MANIQUÍ PARLANTE tercermin dalam peningkatan antusiasme pelajar tunanetra dalam pembelajaran, kecepatan pemahaman, kemudahan penggunaan media ini, dan penguasaan kosakata organ tubuh manusia dalam bahasa Arab dan bahasa Indonesia.

Arif Noor Adiyanto, selaku Guru Pembimbing, berharap penelitian ini dapat dikembangkan lebih lanjut dan diproduksi massal untuk mendukung pendidikan pelajar tunanetra. Dia juga berencana untuk terus mendorong riset dan kolaborasi dengan siswa program SIP MAN 1 Kudus.

Ahmad Edi Darmawan, seorang alumni yang membantu dalam pembimbingan riset MAN 1 Kudus, mengucapkan terima kasih atas perjuangan tim riset meskipun dalam kondisi bimbingan jarak jauh.