Dirjen Pendis pada ICMR di Surabaya

Dirjen Pendis pada ICMR di Surabaya

Surabaya (Pendis)-- Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama RI menggelar International Conference on Madrasah Reform (ICMR). Gelaran ini dibuka oleh Dirjen Pendidikan Islam, Muhammad Ali Ramdhani di Surabaya, (5/12/2021).

Acara yang bertajuk ‘Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia’ ini berlangsung selama 3 hari, 5-7 Desember 2021. Menurut Dirjen Pendis, Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia (AKMI) ini mengacu pada standar internasional yaitu PISA (Programme for International Student Assessment), yang menggunakan tiga indikator utama.

Diantaranya adalah literasi membaca, literasi numerasi dan literasi sains. Ramdhani menekankan, asesmen ini adalah ikhtiar Kementerian Agama memenuhi janji konstitusi  mencerdasakan kehidupan bangsa.

“Mencerdaskan kehidupan bangsa dalam perspektif kita, maka harus menyentuh tiga ruang yang kita terjemahkan sebagai tuntutan masyarakat atau ‘the answer of ASK’ yang merupakan akronim dari Attitude, Skill dan Knowledge,” terangnya.

Lebih lanjut Guru Besar UIN Sunan Gunung Djati Bandung ini menjelaskan, pemahaman terhadap angka adalah mutlak, dan pemahaman terhadap sains adalah fondasi hidup. Tetapi alangkah lebih baiknya jika kemampuan tersebut dibingkai dengan akhlakul karimah.

AKMI ini mencoba mendalami lebih dalam dan menukik pada persoalan-persoalan mengenai personality (kepribadian) serta ruang keimanan, ruang kepercayaan ekspresi diri dan lain sebagainya. Tetapi juga menakar dan mengukur kemampuan saintifik dari siswa-siswi madrasah.

Sebelumnya, Direktur KSKK Madrasah, Muh. Isom menyampaikan, pelaksanaan AKMI di Hotel Shangri-La, Surabaya ini terdiri dari tiga sesi yaitu opening remarks, plenary session, dan parallel system.

Paralel system didampingi oleh akademisi yang sesuai dengan bidang masing-masing. Bidang yang dimaksudkan disini adalah pada literasi membaca, sains, numerasi, dan sosial budaya. Peserta yang hadir adalah mereka yang merupakan pengambil kebijakan di setiap provinsi.

Isom menjelaskan, tingkat kecakapan yang diukur dalam Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia ini berkaitan dengan kemahiran dasar, kemahiran cakap, dan kemahiran terampil.

Hadir pula dalam acara ini adalah Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Jawa Timur, Kepala Kanwil Provinsi DKI Jakarta, Direktur KSKK Madrasah, Direktur Pendidikan Agama Islam, Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Agama, Warek I Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya, Kasubdit Direktorat Kurikulum dan Evaluasi KSKK Madrasah, Kasubdit Kesiswaan KSKK Madrasah, Shinsaku Nomura, Task Leader Team dari World Bank.