Gedung MAN 2 Cirebon.

Gedung MAN 2 Cirebon.

Cirebon (Pendis) – Sebanyak 350 siswa Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 2 Cirebon kelas XII berhasil diterima di perguruan tinggi melalui jalur non-test yang diumumkan beberapa waktu lalu.

Kepala MAN 2 Cirebon Muhaemin mengucapkan rasa bangga atas pencapaian ini. Ia berharap hal ini dapat terus dipertahankan dari tahun ke tahun.

"Kita patut berbangga karena ini adalah pencapaian terbaik kita. Sangat sedikit sekolah atau madrasah yang mampu mengantarkan siswanya sampai perguruan tinggi, apalagi melalui jalur non tes. Semoga di tahun berikutnya prestasi ini mampu kita pertahankan," ujarnya kepada pendis.kemenag.go.id, Rabu (31/5/2023).

Menurutnya, keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif Tim Bimbingan Konseling (BK) MAN 2 Cirebon yang telah memberikan bimbingan yang intensif kepada siswa dalam memilih jalur dan program studi yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan potensi mereka.

Dari total 484 siswa kelas XII, 66 siswa berhasil lulus melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), sedangkan 216 siswa berhasil lulus melalui jalur SPAN-PTKIN. Selain itu, 17 siswa lulus melalui jalur PMDP dan 51 siswa lulus melalui jalur non tes lainnya.

Prestasi ini tak lepas dari langkah-langkah strategis yang telah diimplementasikan oleh Madrasah dan Tim Bimbingan Konseling (BK) MAN 2 Cirebon.

Salah satu langkah strategis yang telah dilakukan adalah upaya untuk mempertahankan akreditasi sekolah dengan predikat A. Dengan memperoleh akreditasi tersebut, sekolah memiliki kuota sebesar 40% dari jumlah siswa kelas XII yang dapat mengikuti Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP).  Dengan demikian akan memberikan peluang lebih besar bagi siswa untuk lulus melalui jalur SNBP.

Selain itu kata dia, sinergitas antar komponen madrasah juga menjadi faktor kunci dalam kesuksesan ini. “Komite sekolah, Kepala Madrasah, Wakil Kepala Bidang Akademik, Tim BK, dan wali kelas bekerja secara kolaboratif untuk memberikan bimbingan yang terarah kepada siswa dalam memilih jalur dan program studi yang sesuai dengan minat, kemampuan, dan potensi mereka,” lanjutnya.

Tak hanya itu, faktor nilai siswa juga menjadi pertimbangan penting. Dalam proses seleksi jalur non tes, siswa dengan nilai yang baik memiliki peluang lebih besar untuk diterima. Namun, penting untuk dicatat bahwa nilai yang tinggi tidak secara otomatis menjamin kelulusan jalur non tes jika program studi yang dipilih tidak sesuai dengan nilai yang dimiliki siswa. Oleh karena itu, pemilihan perguruan tinggi dan program studi yang tepat berdasarkan potensi dan minat siswa menjadi poin penting dalam langkah strategis ini. 

Selanjutnya, komunikasi yang baik antara tim BK, wali kelas, siswa, dan orang tua juga menjadi fokus dalam mencapai keberhasilan ini. Dengan saling berkomunikasi secara efektif, tim BK dapat memberikan informasi yang jelas dan mendalam kepada siswa dan orang tua mengenai proses seleksi jalur non tes serta panduan dalam memilih perguruan tinggi dan program studi yang sesuai.

“Terakhir, tentu saja, di balik segala upaya manusia, kepercayaan akan kuasa Allah SWT juga tidak terlewatkan. Doa menjadi salah satu elemen penting dalam langkah strategis yang telah dilakukan oleh MAN 2 Cirebon. Kebersamaan dalam berdoa menjadi pijakan kuat bagi semua pihak yang terlibat dalam mencapai kesuksesan ini.”

Dengan segala langkah strategis yang terpadu dan komitmen yang tinggi dari seluruh komponen madrasah, MAN 2 Cirebon telah membuktikan bahwa melalui jalur non tes, siswa MAN 2 Cirebon dapat meraih kesuksesan di perguruan tinggi terbaik yang ada di negeri ini.