Joglo Pancu Rumah Adat Kudus

Joglo Pancu Rumah Adat Kudus

Kudus (Pendis) – Sukses memukau juri dan peserta dari berbagai negara, tim riset Madrasah Aliyah Negeri (MAN) 1 Kudus yang dipimpin oleh Riza Dwi Maylina sebagai ketua tim, bersama anggota tim Zahratul Wahidiyah, Adiba Zannuba Khafsoh, dan Nur Zahratun Jannah, berhasil mempersembahkan medali perunggu dalam kompetisi bergengsi Indonesia International Invention Expo (IIIEX) 2023. Kategori yang mereka pilih adalah Social Science. IIIEX, acara yang diselenggarakan oleh Indonesian Young Scientist Association (IYSA), berlangsung di Politeknik Negeri Semarang.

Perjalanan menuju kemenangan dimulai dengan pengiriman esai pada tanggal 7 Agustus 2023. IIIEX 2023 menerima lebih dari 127 esai dari peserta yang mewakili beragam negara. Acara ini diawali dengan upacara pembukaan yang meriah dan diikuti oleh sesi presentasi hasil karya pada tanggal 25 Agustus 2023 pukul 15.30.

Dengan penuh semangat, tim riset MAN 1 Kudus yang terdiri dari sosok-sosok tangguh ini berhasil menyajikan hasil riset mereka melalui sesi zoom dengan judul menarik “Joglo Pencu Kudus: Sejarah, Akulturasi, dan Pelestarian Budaya Rumah Adat Kudus sebagai Manifestasi Budaya Pantai Jawa”. Judul ini merupakan langkah awal mereka untuk memperkenalkan generasi muda tentang warisan budaya Kudus yang diwujudkan dalam rumah adat Joglo Pencu.

Maylina, sebagai ketua tim, menjelaskan bahwa pilihan judul penelitian ini dipicu oleh keprihatinan terhadap kondisi Rumah Adat Joglo Pencu di Kudus yang semakin memudar. Banyak anak muda di Kudus yang kurang memahami makna sebenarnya dari Rumah Adat Joglo Pencu. Oleh karena itu, mereka memilih judul ini dengan harapan dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pelestarian warisan budaya ini yang terus tergerus oleh perubahan zaman.

Kepala MAN 1 Kudus Taufik, dalam komentarnya, merasa bangga dan terinspirasi oleh prestasi gemilang tim riset ini. Ia menyampaikan, “Prestasi ini merupakan bukti nyata bahwa semangat riset dan dedikasi para siswa MAN 1 Kudus mampu bersaing di tingkat internasional. Kami berharap ini menjadi tonggak awal bagi lebih banyak prestasi gemilang dari tim riset MAN 1 Kudus di masa yang akan datang.”

Dengan capaian luar biasa ini, tim riset MAN 1 Kudus telah membuktikan potensi dan kompetensinya di panggung internasional. Mereka tidak hanya menjadi kebanggaan sekolah, tetapi juga wakil dari Indonesia yang memancarkan kecerdasan dan kreativitas dalam dunia penelitian. Melangkah dengan teguh dan penuh keyakinan, tim ini siap mengukir prestasi-prestasi lebih besar lagi di berbagai kompetisi nasional dan internasional mendatang, sejalan dengan semangat motto riset mereka: “SIKAT, BABAT, MAN 1 HEBAT.”