Tulungagung (Pendis)– Untuk kedua kalinya Universitas Islam Negeri Sayyid Ali Rahmatullah (UIN SATU) Tulungagung berhasil memecahkan rekor dunia dari Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI). Kali ini adalah pemecahan rekor sebagai “Pemrakarsa dan Penyelenggara Rangkaian Kaligrafi Asma’ul Husna Terpanjang”. Kaligrafi Asma’ul Husna ini dilukis pada kain sepanjang 1.500 meter.
Piagam Rekor MURI diserahkan setelah pelaksanaan Upacara Bendera Peringatan HUT ke-78 Kemerdekaan RI pada Kamis (17/08/2023) di Halaman Gedung KH Arief Mustaqiem UIN SATU Tulungagung. Upacara ini diikuti oleh seluruh jajaran pimpinan, dosen, tenaga kependidikan, peserta Short Course Peningkatan Kompetensi Dosen Pemula (PKDP), mahasiswa baru angkatan 2023, dan panitia Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) Tahun 2023.
Penganugerahan ini diwujudkan dalam bentuk Piagam Penghargaan Museum Rekor-Dunia Indonesia dengan nomor 11129/R.MURI/VIII/2023. Piagam diserahkan oleh Tim MURI, Ibu Sri Widayati. Piagam penghargaan diterima langsung oleh Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. di hadapan seluruh peserta upacara bendera,
Rekor yang dipecahkan pada kali ini adalah pembuatan lukisan Kaligrafi Asma’ul Husna terpanjang. Lukisan dibuat di atas kain sepanjang 1.500 meter dengan lebar 60 cm. 99 Asma’ul Husna dilukis menggunakan cat pastel, agar tidak mudah luntur. Lukisan ini dikerjakan oleh 4.545 mahasiswa baru UIN SATU Tulungagung angkatan tahun 2023, dengan dikoordinasi oleh Panitia PBAK Tahun 2023.
Pada kesempatan ini, Ibu Sri Widayati mewakili Ketua Umum MURI Bapak Jaya Suprana mengesahkan bahwa Rangkaian Kaligrafi Asma’ul Husna Terpanjang sepanjang 1.500 meter resmi tercatat di Museum Rekor-Dunia Indonesia.
“Rekor ini tercatat sebagai pemecahan rekor yang ke-11.129,” ucapnya.
Masih mewakili Ketua Umum MURI, Ibu Sri juga menyampaikan ucapan selamat kepada seluruh mahasiswa baru UIN SATU Tulungagung. Selamat berproses, selamat bermimpi, berjuang, dan selamat menjadi insan akademis.
“Semoga menjadi pintu bagi kemuliaan hidup Anda, menjadi jembatan yang menghubungkan Anda dengan keberhasilan hidup, dan menjadi sarana bagi Anda untuk menjadi sosok yang dibanggakan. Oleh keluarga, masyarakat, maupun lingkungan,” pesannya kepada mahasiswa baru Angkatan Tahun 2023.
Rektor UIN SATU Tulungagung, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. menyatakan dipilihnya Asma’ul Husna untuk dilukis pada kain sepanjang itu adalah agar para mahasiswa baru dapat mengenal Asma’ Allah SWT. Asma’ul Husna sebanyak 99 diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa baru.
“Asma’ul Husna yang berjumlah 99, semua ada pada manusia. Semua Asma’ Tuhan itu bisa dicerminkan dalam diri manusia,” ujar Rektor.
Maftukhin juga menjelaskan kaitan antara Asma’ul Husna dengan logo UIN SATU Tulungagung. Disampaikan bahwa logo UIN SATU bila dibaca dari kanan berbunyi “Allah”, sementara kalau dibaca dari kiri berbunyi “UIN”.
“Jadi UIN ini merupakan salah satu bagian penting dari pengejawantahan Asma’-Asma’ Allah SWT,” terangnya.
Selain menerima piagam penghargaan, Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. juga menerima medali dari MURI. Medali ini merupakan tanda bukti tali persahabatan antar kedua lembaga, yang memiliki komitmen yang sama dalam upaya mengukir sejarah yang dapat menginspirasi profesionalisme dan integritas generasi penerus. (Ulil/Humas)
Tags:
uinBagikan: