Prof Taruna saat menyampaikan paparannya pada kegiatan Special Lecture

Prof Taruna saat menyampaikan paparannya pada kegiatan Special Lecture

Semarang (Pendis) - Upaya Universitas Islam Negeri (UIN) Walisongo Semarang terus memperkuat Distingsi Calon Fakultas Kedokteran. Upaya ini dilakukan dengan menghadirkan Prof.dr.Taruna Ikrar,M.Biomed.Ph.D dalam kegiatan Special Lecturer.

Rektor UIN Walisongo, Imam Taufiq saat membuka kegiatan menyampaikan kehadiran Prof  Taruna bertujuan agar bisa mendiseminasikan hikmah, kontribusi pengabdian lebih banyak. Sehingga, katanya, fakultas kedokteran dibawah Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) tumbuh seperti Perguruan Tinggi lainnya.

"Kedokteran UIN Walisongo nantinya akan melahirkan dokter yang beradab dan humanis dengan Distingsi keilmuan Stem Cell," ujar Imam.

"FK UIN Walisongo nantinya menjadi penyempurna Unity of Sciences paradigma kesatuan ilmu dan pengetahuan," imbuhnya.

Pada kesempatan yang sama, Dekan Calon Fakultas Kedokteran UIN Walisongo, Sugeng Ibrahim menyampaikan diantara Sepuluh munajat Manqush yang sering dipanjatkan adalah  selamat di dunia, hatinya dan jiwanya barulah agar sehat tubuhnya. WHO menetapkan strandart kesehatan itu sebagai kesehatan jiwa kesehatan raga dan kesehatan sosial. 

"Ini menjadi alasan mendasar Semua FK didunia ini didirikan.di Indonesia, Tidak ada dikotomi Fakultas Kedokteran dibawah naungan Kemendikbud,Kemenag maupun swasta," ungkapnya. 

 "Prof Taruna kami undang sebagai Special Lecturer karena beliau ini dikenal Pakar stem Cell dunia, kenapa meminta hadir karena  Distingsi terapi regeneratif," sambungnya pungkasnya. 

Sementara, Prof Taruna dalam paparannya menyampaikan tentang 'Immunotherapy for Brain Cancer', tentunya dalam rangka memperkuat Distingsi Calon Fakultas Kedokteran UIN Walisongo yaitu Stem Cell.

Prof Taruna dalam paparannya menyampaikan penyakit Cancer' sudah ada dari dahulu tetapi tetap paling sulit diobati. Berbagai usaha dilakukan mulai dari hormon therapy, radio therapy, kemo therapy dan salah satunya adalah imunotherapy.

Profesor yang mengembangkan Vaksin Nusantara dan Vaksin untun Alzheimer ini menyampaikan berdasarkan riset penemuan kami, jika tertarik sangat luas. Keilmuan imunotherapy ini bidang baru 10 tahunan akan tetap berkembang. 

"Jadi menjadi hal utama dan belum trend," ujarnya.

Maka, ketika nanti izin FK UIN Walisongo keluar maka akan menjadi terdvance didunia karena yang dikembangkan sangat spesifik dan ilmu masa depan," sambung Prof Taruna. 

Sebelum kegiatan dibuka Rektor UIN Walisongo mengajak Prof Taruna melihat langsung Laboratorium Terpadu yang sudah dilengkapi dengan peralatan canggih untuk Stem Cell. Kegiatan ini dilaksanakan di Ruang Theather Lantai 4 Gedung K.H.Soleh Darat pada Sabtu (5/8/2023) dan diikuti 200 peserta.