Rapat Koordinasi Pendampingan Pengelolaan Data dan Informasi SIAGA SIMPATIKA
Jakarta (Kemenag) – Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, menegaskan pentingnya optimalisasi Education Management Information System (EMIS) sebagai platform sentral pendidikan di Kementerian Agama. Pernyataan ini dalam rangka mendukung Asta Program Prioritas Kementerian Agama, dalam aspek digitalisasi tata kelola.
“Kemarin, Menteri Agama telah melaunching Asta Program Prioritas, salah satunya adalah digitalisasi tata kelola. Semua layanan, termasuk data pendidikan Islam, harus berbasis digital,” ujar Dirjen dalam Rapat Koordinasi Pendampingan Pengelolaan Data dan Informasi SIAGA SIMPATIKA secara daring, Jum’at (7/3/2025).
Suyitno menekankan bahwa EMIS harus bertransformasi menjadi sistem yang lebih terintegrasi dan responsif. “Kita harus menghilangkan kesan EMIS sebagai sistem yang krodit dan penuh masalah. Ke depan, EMIS harus menjadi platform data yang akurat, terintegrasi, dan menjadi pijakan utama dalam pengambilan kebijakan,” tambahnya.
Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa pengelolaan data pendidikan Islam tidak boleh berjalan sendiri-sendiri. “Sekarang, EMIS bukan hanya milik satu direktorat, tetapi menjadi bagian dari sistem data nasional di Pusat Data dan Informasi (Pusdatin). Ini harus dipahami oleh semua pihak, termasuk tim data dan informasi di lingkungan Ditjen Pendidikan Islam serta Bimas lain,” jelasnya.
Dirjen berharap EMIS bukan sekadar sistem pendataan biasa, tetapi harus menjadi instrumen utama dalam pengambilan kebijakan pendidikan Islam yang berbasis data yang valid dan real-time. “Saat ini kita sudah memasuki era digital, sehingga semua layanan pendidikan Islam, termasuk pendataan, harus berbasis teknologi,” lanjutnya.
Sementara itu, Ketua Tim Data Sistem Informasi dan Humas, Farhatin Ladia, menyampaikan bahwa proses verifikasi dan validasi data satuan pendidikan, pendidik, tenaga kependidikan, dan peserta didik masih menghadapi tantangan di daerah. “Banyak operator di daerah mengalami kendala teknis. Namun, melalui koordinasi seperti ini, kita dapat menemukan solusi bersama agar integrasi data EMIS berjalan dengan baik,” paparnya.
Ia juga menegaskan bahwa keberlanjutan koordinasi, baik secara daring maupun luring, menjadi kunci dalam memastikan fungsi EMIS sebagai sistem data yang andal. “Kami akan terus melakukan pendampingan untuk memastikan data yang ada di Ditjen Pendidikan Islam benar-benar valid dan dapat diandalkan sebagai dasar kebijakan,” tutupnya.
Bagikan: