Jakarta (Kemenag) — Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis) Kementerian Agama kembali mencatatkan prestasi dalam bidang tata kelola anggaran. Pada Semester II Tahun 2024, Ditjen Pendis dinobatkan sebagai Satuan Kerja Terbaik Mitra Strategis Pelaksanaan Anggaran oleh Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Jakarta IV.
Penghargaan tersebut dituangkan dalam Piagam Penghargaan Nomor SRT-129/KPN.1204/SU/2025, ditandatangani secara elektronik oleh Kepala KPPN Jakarta IV, Made Cana Armaya, dan diserahkan pada 19 Maret 2025 di Jakarta.
Capaian ini menegaskan komitmen Ditjen Pendis dalam mendukung pengelolaan anggaran negara yang efektif, efisien, dan akuntabel. Selain sebagai bentuk apresiasi, penghargaan ini juga menjadi cerminan kesungguhan Ditjen Pendis dalam mendorong budaya kerja yang profesional dan berorientasi hasil di lingkungan Kementerian Agama.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, mengapresiasi pencapaian ini sebagai buah dari kolaborasi dan kerja keras seluruh jajaran Ditjen Pendis dalam memastikan pelaksanaan anggaran berjalan tertib, tepat waktu, dan berdaya guna.
“Penghargaan ini bukan sekadar simbol administratif, tetapi penegasan atas ikhtiar kami membangun tata kelola anggaran yang kredibel dan berdampak. Ini adalah hasil dari integritas, sinergi, dan inovasi yang kami rawat bersama,” ujar Dirjen di Jakarta, Jumat (11/4/2025).
Ia menambahkan, penghargaan ini juga menjadi bagian dari semangat transformasi birokrasi yang terus diarusutamakan di lingkungan Kementerian Agama. Ditjen Pendis, lanjutnya, terus berbenah dengan memperkuat sistem pelaporan digital, meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, serta memastikan setiap rupiah anggaran membawa manfaat bagi penguatan layanan pendidikan Islam.
“Kami menyampaikan terima kasih kepada KPPN Jakarta IV atas pembinaan dan pendampingan yang konstruktif selama ini. Sinergi ini menjadi faktor penting dalam capaian kami,” tegas Suyitno.
“Ditjen Pendis tidak hanya menunjukkan kinerja unggul dalam substansi kebijakan pendidikan Islam, tetapi juga mampu menjadi teladan dalam pengelolaan keuangan negara yang transparan, adaptif, dan berorientasi pada hasil,” tambahnya.
Bagikan: