Menteri Agama RI Nasaruddin Umar
Jakarta (Pendis)--Perayaan Imlek Nasional 2025 yang digelar di Sasana Kriya, Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta Timur, menjadi ajang refleksi tentang kepemimpinan yang baik. Dalam acara tersebut, Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar memberikan pesan yang mendalam terkait tema Imlek tahun ini, yaitu “Perilaku Lurus Pemimpin akan Meluruskan Hati Seluruh Rakyat.” Menag menyampaikan pesan ini untuk mendorong semua pihak, baik yang memegang jabatan kepemimpinan maupun masyarakat luas untuk merenungkan pentingnya keteladanan dalam kepemimpinan.
Menag menjelaskan, tema Imlek 2025 ini mengingatkan setiap individu tentang kekuatan seorang pemimpin dalam mempengaruhi kehidupan rakyatnya. Dalam pidatonya, Menag menyampaikan bahwa seorang pemimpin memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap perilaku, moral, dan sikap masyarakat yang dipimpinnya. Ia membandingkan pemimpin dengan angin dan rakyat dengan rumput. "Seorang pemimpin seperti angin, yang arahnya akan diikuti oleh rumput. Kemana angin bertiup, di situlah rumput akan bergerak," ujarnya.
Menurut Menag Nasaruddin Umar, seorang pemimpin yang bertindak dengan jujur, adil, dan penuh integritas akan menjadi contoh yang baik bagi rakyatnya. Rakyat akan terinspirasi untuk mengikuti jejak pemimpin tersebut, yang menunjukkan kebenaran dan keadilan dalam setiap tindakannya. Sebaliknya, jika pemimpin bertindak sebaliknya, maka masyarakat pun bisa terpengaruh oleh keburukan perilaku tersebut.
“Seorang pemimpin yang lurus adalah pemimpin yang senantiasa menjunjung tinggi kebenaran, tidak menyalahgunakan kekuasaan yang dimilikinya, dan selalu bertindak berdasarkan prinsip keadilan dan kebersamaan,” tambah Menag di hadapan para tamu undangan.
Hadir dalam perayaan tersebut Wakil Presiden Republik Indonesia, Gibran Rakabuming, bersama sejumlah Menteri Koordinator, para Menteri dan Wakil Menteri Kabinet Merah Putih, Ketua Umum Dewan Rohaniwan Khonghucu Budi S. Tanuwibowo, serta tokoh-tokoh agama dan rohaniwan Khonghucu, Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kemenag RI, Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Amien Suyitno beserta jajaran pimpinan unit eselon 1 lainnya Kementerian Agama RI
Menag juga menekankan bahwa Indonesia sebagai bangsa yang majemuk membutuhkan pemimpin yang mampu menyatukan rakyatnya dengan berbasis pada sikap dan perilaku yang lurus. "Indonesia adalah bangsa yang sangat beragam, baik dalam hal agama, suku, budaya, maupun pandangan hidup. Dalam menghadapi keberagaman yang demikian kompleks, diperlukan pemimpin yang dapat menjaga persatuan dan kesatuan dengan integritas dan kejujuran," ujarnya.
Menurut Menag, tema Imlek 2025 sangat relevan dengan upaya bangsa Indonesia untuk terus maju dan berkembang, dengan landasan kepemimpinan yang baik. Dalam konteks Indonesia, seorang pemimpin yang lurus adalah mereka yang memiliki integritas tinggi, berpegang teguh pada prinsip-prinsip kebenaran, serta berkomitmen untuk menciptakan keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat. Pemimpin yang demikian, kata Menag, akan mampu membawa Indonesia menuju kemajuan yang berkelanjutan.
Menag juga mengutip ajaran Kongzi (Confucius), yang menyatakan bahwa seorang pemimpin sejati akan selalu mengutamakan kepentingan umum daripada kepentingan pribadi atau kelompoknya. Dalam kata-kata Kongzi, “Seorang Kuncu atau insan kamil mengutamakan kepentingan umum, bukan kelompok, sedangkan seorang yang rendah budi akan lebih mengutamakan kelompoknya daripada kepentingan umum.” Hal ini mengingatkan kita bahwa pemimpin yang baik akan menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas segalanya.
Terkait dengan upaya Kementerian Agama dalam memberikan pelayanan kepada umat Khonghucu, Menag Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa ada sejumlah program yang telah dijalankan untuk mendukung pengembangan dan pembinaan umat Khonghucu di Indonesia. Di antaranya adalah pembangunan Sekolah Tinggi Agama Khonghucu Indonesia Negeri yang berada di Bangka Belitung, pemberian beasiswa kepada mahasiswa Khonghucu, serta bantuan untuk tempat ibadah dan sekolah minggu. Selain itu, Kementerian Agama juga memberikan dukungan terhadap penyediaan buku dan kitab suci agama Khonghucu, serta penyelenggaraan perayaan hari raya agama.
Menag menyampaikan bahwa sebagai bagian dari tugasnya, ia akan terus berusaha memberikan pelayanan yang terbaik kepada umat Khonghucu tanpa membedakan latar belakang agama atau kelompok. "Sebagai Menteri Agama, saya berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang maksimal bagi umat Khonghucu, dengan semangat kesetaraan dan kebersamaan, tanpa ada diskriminasi," tegasnya.
Di akhir sambutannya, Menag Nasaruddin Umar mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili kepada seluruh umat Khonghucu di Indonesia. Ia juga mengajak semua pihak untuk terus memperkuat komitmen bersama dalam membangun Indonesia yang lebih damai, lebih sejahtera, dan penuh kasih sayang.
“Semoga di tahun baru ini, kita semua terus berusaha dan berdoa agar Indonesia menjadi negara yang lebih baik, lebih harmonis, dan lebih sejahtera untuk seluruh rakyatnya. Saya juga berdoa agar Tuhan Yang Maha Esa senantiasa melimpahkan rahmat dan kasih-Nya kepada kita semua,” tutup Menag Nasaruddin Umar dengan penuh harapan.
Ditemui usai acara, Dirjen Pendidikan Islam Amien Suyitno mengatakan "Perayaan Imlek merupakan momen yang penuh makna dan simbolisme, baik dalam konteks budaya maupun spiritual. Sebagai salah satu hari raya terbesar yang dirayakan oleh umat Khonghucu. Imlek dengan Tema ‘Perilaku Lurus Pemimpin akan Meluruskan Hati Seluruh Rakyat’ yang diangkat dalam Imlek Nasional 2025 sangat relevan, mengingat pentingnya teladan dari para pemimpin dalam membentuk masyarakat yang lebih baik. Semoga perayaan ini tidak hanya membawa kebahagiaan, tetapi juga menginspirasi kita semua untuk terus menjalani kehidupan dengan penuh kejujuran, keadilan, dan kasih sayanh serta hati yang lurus,"tandasnya.
Tags:
imlekBagikan: