Depok (Kemenag) — Kementerian Agama menegaskan pentingnya peran strategis kehumasan dalam mendukung efektivitas komunikasi publik. Penegasan ini disampaikan dalam penutupan kegiatan Peningkatan Kapasitas Kehumasan Ditjen Pendidikan Islam yang digelar di Jakarta, Rabu (21/5/2025) malam.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam, Amien Suyitno, secara daring menyampaikan bahwa humas tidak boleh lagi dipandang sebagai fungsi pelengkap, melainkan sebagai pilar utama dalam membangun narasi positif dan kredibel mengenai program-program pemerintah. "Tidak boleh ada satu pun event di lingkungan Kemenag yang tidak terpublikasi. Apalagi sampai terlambat," tegasnya.
Dalam arahannya, Dirjen juga menekankan perlunya kecepatan dalam merespons isu, ketajaman membaca situasi krisis, serta inovasi berkelanjutan dalam menyusun strategi komunikasi. Ia menilai bahwa keberhasilan humas diukur bukan hanya dari banyaknya konten yang diproduksi, tetapi dari seberapa strategis dan berdampak narasi yang dibangun.
Kegiatan ini melibatkan pengelola kehumasan dari seluruh unit Eselon I dan Eselon 2 di lingkungan Ditjen Pendis. Hadir pula sebagai narasumber, Staf Khusus Menteri Agama Bidang Komunikasi Publik, Dr. Ismail Cawidu, praktisi humas serta akademisi dari Universitas Indonesia.
Menurut Prof. Suyitno, sinergi antartim humas sangat penting untuk membentuk ekosistem komunikasi yang kuat dan tangguh di lingkungan Kementerian Agama. “Kita harus saling memasang mata dan telinga. Terus belajar dan menjadikan setiap pengalaman sebagai pembelajaran kolektif,” imbuhnya.
Kegiatan ini diharapkan menjadi momentum konsolidasi dan peningkatan kapasitas humas dalam menjawab tantangan komunikasi era digital—yang menuntut kecepatan, akurasi, serta kemampuan membentuk opini publik yang konstruktif.
Bagikan: