Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Arskal Salim GP (Kiri) dan Ketua Tim Keuangan Ditjen Pendidikan Islam, Budi Purwanto (kanan) pada Kegiatan Peningkatan Kapasitas Pengelola Keuangan di Sukabumi, Jawa Barat (11-13/4/2025)
Sukabumi (Pendis) --- Penguatan kapasitas para pengelola keuangan di lingkungan Kementerian Agama RI bukan semata perkara teknis dan angka. Sekretaris Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Arskal Salim GP, menegaskan bahwa ada tiga aspek utama yang menjadi kunci dalam membangun SDM keuangan yang tangguh: pelatihan, konsultasi, dan dukungan teknologi.
"Pelatihan untuk memperkuat kemampuan analisis, konsultasi untuk memahami konteks kebijakan ekonomi yang dinamis, dan pemanfaatan teknologi agar efisiensi kerja meningkat—semuanya saling melengkapi," ujarnya dalam sambutan pembukaan kegiatan peningkatan kapasitas pengelola keuangan program pendidikan Islam yang digelar pada 11–13 April 2025 di Sukabumi, Jawa Barat.
Dalam kesempatan tersebut, Arskal menyampaikan bahwa Ditjen Pendidikan Islam baru saja meraih penghargaan sebagai Satuan Kerja Terbaik Mitra Strategis Pelaksana Anggaran dari KPPN Jakarta IV Semester II Tahun 2024. Dengan pagu anggaran mencapai hampir Rp36 triliun, realisasi anggaran Ditjen Pendis telah menyentuh angka Rp99,76%. Bahkan, triwulan pertama pada Tahun Anggaran 2025 ini, capaian serapan anggaran telah melampaui 21 persen baik Satuan Kerja pusat maupun daerah.
"Kalau capaian seperti ini bisa dipertahankan di setiap triwulan, bukan tidak mungkin kita akan kembali mendapat penghargaan serupa tahun ini. Tapi perlu diingat bahwa mempertahankan jauh lebih sulit dari meraihnya," ujarnya.
Arskal juga menyoroti pentingnya kesiapan dan ketangguhan para pengelola keuangan di Kementerian Agama, yang meskipun tidak semua berlatar belakang keuangan, tetap mampu menunjukkan performa melalui pembelajaran berkelanjutan.
"Setiap tahun, regulasi dari Kemenkeu terus diperbarui. Orang keuangan dituntut untuk terus belajar dan adaptif terhadap perubahan," tegasnya.
Lebih dari itu, ia mengingatkan bahwa kegiatan peningkatan kapasitas juga menjadi ruang untuk membangun kerja tim dan kekuatan relasi antarpengelola keuangan. "Capacity building bukan hanya tentang hard skill. Tapi juga tentang teamwork, tentang membangun emotional dan social bond di antara kita," tutupnya.
Menurut laporan dari Ketua Tim Keuangan Ditjen Pendis, Budi Purwanto, kegiatan ini menghadirkan narasumber yang merupakan ahli di beberapa instansi meliputi KPP Pratama Sukabumi, KPPN Sukabumi dan pengelola keuangan Kemenag Tingkat pusat. Adapun peserta capacity building ini adalah para pengelola keuangan dari satuan kerja Kementerian Agama di tingkat kota dan kabupaten Sukabumi. Kepala Kantor Kementerian Agama Kota Sukabumi, Samsul Puad, turut hadir dalam pembukaan acara.
Bagikan: