Dr. Sirajul Munir, M.Pd Beserta Keluarga

Dr. Sirajul Munir, M.Pd Beserta Keluarga

Oleh: Dr. Sirajul Munir, M.Pd (Wakil Rektor III UIN Mahmud Yunus Batusangkar)

Batusangkar)Sebagian ada yang memiliki rumah mewah, namun tidak merasakan kebahagiaan dan kehangatan. Sebagian lainnya ada yang mempunya rumah sederhana. Kaki meja dan kursi yang sudah mulai patah, kasur yang tidak begitu empuk, dan interior yang jauh dari unsur estetika namun merasakan cinta dan kasih sayang di rumah.

Makna “home” berbeda dengan “house”. Jika home menyangkut mentality, maka house berhubungan dengan physicality. Ya, home sumber kebahagiaan (happiness), sementara house sumber kemewahan (luxury). Home tidak dibeli dengan uang, tetapi house dibeli dengan hasil keringat yang menyimbolkan kekayaan materi pemiliknya.

Bagaimana menjadikan Home bagi anggota keluarga?

  • Penuhi Tangki Cinta

Semua anggota keluarga membutuhkan kasih sayang yang penuh. Tangki cinta yang tidak terpenuhi cenderung akan lebih mudah merusak emosi –murah marah, ketidakpercayaan, dan rasa kurang dihargai.

  • Ciptakan Emotional Connection

Setiap orang merasakan hubungan emosi yang kuat di rumah. Hidup apa adanya tanpa topeng dan jauh dari pencitraan. Setiap anggota keluarga memahami perasaan terkini.

  • Merasakan Sense of Comfort.

Setiap anggota keluarga merasa nyaman di rumah, merasa aman (secure) dan tenteram.

  • Utamakan Adab sebelum Ilmu

Pelajari adab sebelum ilmu, begitu pesan Imam Malik r.a. Yakinilah, tutur kata yang indah dan perilaku yang santun akan membuat suasana rumah menjadi damai.

  • Membiasakan tolong, permisi, maaf, dan terima kasih

Empat kata ajaib ini dapat membuat anggota keluarga menjadi bahagia. Kata-kata magis ini mampu mengubah lawan menjadi kawan, menyulap benci menjadi cinta, bahkan mengubah amarah menjadi kasih sayang.

  • Memberikan kesempatan kepada anggota keluarga untuk menyampaikan pendapat

Keluarga menjadi tempat terbaik untuk menampung perasaan dan pendapat. Anak akan lebih bahagia jika mereka didengar. Orang tua yang bersifat keras dan otoriter cenderung menjadikan anak memiliki jarak dengan orang tua.

  • Feel in control

Ayah dan Ibulah pemegang kendali di rumah. Anda pasti tidak akan merasa nyaman di rumah ketika tidak memegang kendali.

  • Perbanyak ibadah di rumah

Ketika para penghuni rumah disiplin dalam melakukan ibadah, suasana akan terasa indah, damai, dan berkah.

Semoga rumah menjadi tempa ternyaman untuk pulang, tempat terindah untuk berbagi cerita, dan tempat terbaik menjalankan ketaatan kepada Allah SWT.