Wakil Dekan I Nazaruddin menyerahkan sertifikat kepada narasumber

Wakil Dekan I Nazaruddin menyerahkan sertifikat kepada narasumber

Banda Aceh (Pendis) - Program Studi Ilmu Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora UIN Ar-Raniry Banda Aceh mengadakan kuliah umum dengan tema "Standarisasi dan Transformasi Perpustakaan: Tantangan bagi Pendidikan Ilmu Perpustakaan dan Informasi". Kegiatan ini berlangsung di Ruang Aula fakultas tersebut Jumat, (26/4/2024).

Kuliah umum tersebut menghadirkan Agus Rifai Dosen Program Studi Perpustakaan dan Sains Informasi, Universitas Yarsi yang juga Kepala Perpustakaan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang dibuka secara resmi oleh Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kelembagaan FAH UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Nazaruddin.

Dalam sambutannya, Nazaruddin menekankan pentingnya transformasi perpustakaan sebagai suatu keharusan di era modern. Menurut Nazaruddin, setidaknya terdapat empat aspek transformasi yang penting, yaitu pertama transformasi fungsi yakni menyesuaikan fungsi perpustakaan dengan kebutuhan zaman dan perkembangan teknologi informasi.

Kedua transformasi pustakawan dengan terus mengembangkan kompetensi dan keterampilan pustakawan untuk menghadapi perubahan. Ketiga transformasi pemustaka yaitu mengubah paradigma dan perilaku pemustaka agar lebih proaktif dalam memanfaatkan layanan perpustakaan. Terakhir, transformasi layanan dan fasilitas perpustakaan dengan menyediakan layanan dan fasilitas yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.

Ketua Prodi Ilmu Perpustakaan, Mukhtaruddin menjelaskan bahwa kuliah umum ini bertujuan untuk memberikan wawasan dan pengetahuan tentang perkembangan terkini dalam dunia perpustakaan. 

Mukhtaruddin menekankan pentingnya mengikuti perkembangan terkini, khususnya bagi mahasiswa Prodi Ilmu Perpustakaan tidak hanya melalui pembelajaran formal, tetapi juga melalui sumber lain seperti kuliah umum, artikel, dan studi penelitian.

"Mahasiswa prodi Ilmu Perpustakaan harus mengikuti perkembangan terkini di bidang perpustakaan yang tidak hanya terbatas pada pembelajaran formal di kelas, tetapi juga melalui sumber lain seperti kuliah umum, artikel, dan studi penelitian," ujar Mukhtar.

Sementara itu, dalam materinya, Agus Rifai menjelaskan bahwa menghadapi dinamika zaman yang terus berkembang, transformasi perpustakaan menjadi keharusan agar tetap relevan dan efektif dalam memenuhi kebutuhan masyarakat modern di tengah kemajuan teknologi yang terus berubah.
 
Ia menyoroti enam faktor yang mendorong perpustakaan harus bertransformasi, yaitu komunitas dan hubungannya, kepemimpinan perpustakaan, tenaga perpustakaan, ruang fisik, koleksi perpustakaan, harapan pengguna, serta layanan terhadap pengguna.

Rifai menambahkan bahwa dalam bertransformasi, perpustakaan harus mampu meningkatkan nilai, layanan, dan pengaruh terhadap masyarakat yang dilayani. 

"Tanpa perubahan, tidak ada inovasi, kreativitas, atau insentif untuk perbaikan. Mereka yang memulai perubahan akan memiliki kesempatan yang lebih baik untuk mengelola perubahan yang tidak bisa dihindari," ujar Rifai mengutip ucapan William Pollard. []