Ketua DWP UIN Ar-Raniry, Sofiatuddin Syah menyerahkan sertifikat narasumber

Ketua DWP UIN Ar-Raniry, Sofiatuddin Syah menyerahkan sertifikat narasumber

Banda Aceh (Pendis) - Pusat Studi Gender dan Anak (PSGA) UIN Ar-Raniry Banda Aceh, bekerja sama dengan Dharma Wanita Persatuan UIN Ar-Raniry, menggelar Seminar Pendidikan dengan tema "“Membangun Kesadaran, Kesehatan Mental, di Tengah Apatisme Perilaku Bullying dan Dampaknya di Indonesia”.

Kegiatan ini berlangsung di Ruang Teater LP2M UIN Ar-Raniry Banda Aceh, Senin (29/4/2024) dan dihadiri oleh lebih dari 100 peserta, terdiri dari akademisi, praktisi, mahasiswa, pelajar, serta pengurus Dharma Wanita Persatuan UIN Ar-Raniry.

Dalam sambutannya, Ketua DWP UIN Ar-Raniry, Sofiatuddin Syah, menegaskan urgensi penanggulangan perundungan sebagai isu serius yang berpotensi merusak kesejahteraan mental individu.
 
"Perundungan atau lebih dikenal dengan istilah Bullying  bukanlah hal yang bisa dipandang sebelah mata. Ini adalah masalah yang perlu mendapatkan perhatian serius dari semua pihak," ujarnya.

Lebih lanjut, Sofiatuddin menambahkan bahwa perundungan, yang sejak lama menjadi bagian dari realitas sosial, kini memiliki dampak yang semakin merusak, tidak hanya secara psikologis, tetapi juga secara fisik dan bahkan mengancam keselamatan jiwa korban. 

Menurutnya, di era teknologi saat ini, perundungan juga telah berkembang menjadi cyberbullying, melalui media sosial, yang menambah kompleksitas masalah ini. Ironisnya, sikap apatis dari orang tua, sekolah, dan masyarakat terhadap perundungan hanya memperburuk situasi.

Sementara, Ketua PSGA UIN Ar-Raniry, Nashriyah menyoroti peran penting orang tua, sekolah, dan masyarakat dalam pencegahan dan penanganan kasus perundungan.
 
"Komitmen dan kerjasama dari semua pihak sangatlah penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung bagi semua individu," katanya.

Tujuan dari seminar ini adalah memberikan pemahaman kepada peserta mengenai bagaimana Islam dapat menjadi solusi atas perilaku perundungan, serta meningkatkan kesadaran para guru, orang tua, remaja, dan individu lainnya terhadap arti, cara, dan jenis perundungan, beserta upaya pencegahan dan penanganannya.

Narasumber yang hadir dalam acara ini antara lain Muhammad Zawil Kiram (Candidate Ph.D di United Kingdom), Dr. Rio Pamungkas (Psikiater anak dan remaja RSJ RSUD Zainoel Abidin, Banda Aceh), dan Ismiati, S.Ag, M.Si. Ph.D (Dosen di Fakultas Psikologi UIN Ar-Raniry).

Berbagai topik dibahas mulai dari strategi pencegahan, pendekatan psikologis, hingga tindakan konkret yang dapat dilakukan oleh individu dan institusi. [ ]