Pontianak (Pendis) --- Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Pontianak kembali menggelar Sertifikasi Wawasan Kebangsaan (SWK) bagi para calon Pengurus Organisasi Kemahasiswaan Intra Kampus dalam rangka memperkuat moderasi bergama.
Hal itu ditegaskan Rektor IAIN Pontianak Syarif, pada kegiatan Sertifikasi Wawasan Kebangsaan (SWK) IAIN Pontianak, bertempat di Auditorium Syeikh Abdul Rani Mahmud al-Yamani pada, Selasa (6/4/21).
Dihadapan 210 aktivis mahasisewa Ormawa, Syarif mengatakan SWK merupakan program prioritas bagi IAIN Pontianak agar mahasiswa memiliki keselarasan paham dan agenda-agenda kebangsaan.
"Jika ada mahasiswa yang keluar dari garis-garis empat pilar bangsa: Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945, dipastikan akan kami kembalikan kepada orang tuanya", tegas Mantan Aktivis Mahasiswa itu.
Syarif berharap, melalui SWK aktivis mahasiswa IAIN Pontianak mampu menjadi agen moderasi beragama di garda terdepan, palagi Kalbar merupakan wilayah perbatasan. “Daerah perbatasan harus kita jaga dengan baik salah satunya dengan penanaman paham keagamaan yang rahmatan lil ‘alamin”, pungkasnya.
Kegiatan SWK berlangsung selama dua hari, 6-7 April 2019 dan diisi oleh narasumber, Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Tenaga Ahli Utama Kantor Staf Presiden (KSP) Dr. Rumadi Ahcmad, MA, Direktur Pendidikan Tinggi Keagamaan Islam (Diktis) Prof. Dr. Suyitno, M.Ag, Dandim, Sejarawan, dan akademisi kampus.
Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan dan Kerjasama IAIN Pontianak, Abdul Mukti Rouf mengatakan kegiatan ini sudah menjadi agenda sejak dua tahun terakhir. "Mereka adalah calon-calon pemimpin masa depan yang harus memiliki karakter keislaman yang moderat dan berkarakter keindonesiaan yang jelas”, katanya.
Mukti manambahkan 210 Pengurus Ormawa yang sudah tersertifikasi tersebut, harus mampu memperkuat keutuhan NKRI dan bisa mengcounter paham dan intoleransi dan radikalisme apalagi khilafah Islamiyah.
Doktor Lulusan UIN Jakarta ini menuturkan kegiatan SWK dinilai sangat positif dan di suport oleh Forkompinda, tokoh masyarakat, tokoh agama, jajaran kepolisian, dan militer yang selama ini sudah saling bersinergi.
Di tempat terpisah, Kasubdit Sarana Prasarana dan Kemahasiswaan Direktorat Diktis Ditjen Pendidikan Islam Kemenag RI menyambut baik adanya sertifikasi wawasan kebangsaan. “Ini program yang sangat tepat di saat bangsa ini menghadapi maraknya paham intpleransi dan radikalisme”, katanya.
Ruchman berharap agar PTKIN lainnya di Indonesia dapat mengikuti apa yang dilakukan IAIN Pontianak, sebagai kesadaran kolektif membangun kampus yang mengedepankan moderasi beragama.(Himas/RB/My)
Bagikan: