Jakarta (Pendis) --- Pendidikan diharapkan dapat mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang bertakwa, berakhlak mulia, cakap, kreatif, juga komunikatif. Untuk itu media kreatif dan publikasi sangatlah penting dikuasai oleh guru madrasah.
Hal tersebut disampaikan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Mohammad Zain dalam rapat penyusunan konsep media kreatif dan publikasi karya dan prestasi guru dan tenaga kependidikan madrasah dalam rapat bersama tim media Direktorat GTK Madrasah, di Jakarta, Rabu (19/05).
Mohammad Zain menegaskan, selama ini masyarakat melihat bahwa guru madrasah seperti nyanyian lagu Oemar Bakri yang memprihatinkan, hidup susah dan minus prestasi. Padahal guru dan tenaga pendidik madrasah, sesungguhnya telah menorehkan banyak prestasi yang membanggakan.
“Kurangnya publikasi tentang prestasi yang diraih menjadi catatan penting, sehingga prestasi ini jarang diketahui masyarakat,” tandas Zain, di Jakarta, Rabu (19/05).
Menurut Zain publikasi penting, baik melalui videotron, video singkat dengan filler maupun animasi, iklan layanan masyarakat serta melalui media sosial yang kekinian seperti tik tok yang banyak digemari anak-anak milenial dan medsos lainnya yang begitu beragam.
Direktorat GTK Madrasah terus berupaya untuk meningkatkan kualifikasi, kompetensi, dan memperhatikan kesejahteraan guru dan tendik madrasah. “Prioritas berikutnya, Direktorat GTK berupaya memberikan perlindungan kepada guru dan tenaga pendidik,” terang Zain.
Menurut Zain, hal-hal yang perlu dicatat untuk mewujudkan pendidikan madrasah berkualitas, maka perlu meminimalisir kualifikasi guru yang belum S1 dengan mengikuti pendidikan melalui Cyber Islamic University.
“Peningkatan kompetensi guru dan tendik melalui Program PPG, Pengembangan Keprifesionalan Berkelanjutan (PKB) meliputi pengembangan diri, karya inovasi dan publikasi karya ilmiah,” tukas Zain.
Zain juga menyampaikan perlu memperhatikan kesejahteraan dengan memberikan tunjangan-tunjangan yang menjadi hak guru serta memberikan perlindungan terhadap guru dan tenaga pendidikan dengan cara menyiapkan draft PMA tentang perlindungan Guru dan Tendik.
Terakhir, semua program-program unggulan GTK tersebut di atas bermuara pada penguatan literarasi guru dan tenaga pendidik madrasah. “Tantangan literasi kita tidaklah sederhana karena literasi itu luas. Yakni literasi membaca, numerasi, sosial budaya, sains dan digital,” pungkasnya. (Raji/Yuyun)
Bagikan: