Surabaya (Pendis) - Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI, Muhammad Ali Ramdhani menyampaikan adanya sistem penilaian angka kredit secara digital ini tidak hanya mempercepat proses. Namun juga sebagai upaya untuk meminimalisir terjadinya fraud.
Arahan tersebut disampaikan dalam kegiatan Rapat Koordinasi Program Strategis Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah yang dilaksanakan pada 6 s.d 8 Februari 2023.
“Adanya digitalisasi ini, kita bisa selesaikan itu (PAK) dalam waktu 14 hari kerja, yang artinya prosesnya lebih cepat. Selanjutnya, segera dilakukan integrasi antara layanan SIMPATIKA dan EMIS untuk memperkokoh sistem yang sudah dimiliki PENDIS. Disinilah upaya kita untuk efisiensi sekaligus meminimalisir terjadinya fraud.” terangnya di Surabaya, (07/02/2023).
Guru Besar UIN Gunung Jati Bandung ini menambahkan pentingnya pendampingan atau perapihan standar operasional prosedur (SOP) dalam proses kenaikan pangkat guru madrasah.
“Harapannya, pendampingan melalui SOP yang kita miliki ini dapat mengurangi penumpukan pada golongan pangkat tertentu.” tambahnya.
Terakhir, Ali Ramdhani menyebut perlu kerjasama dengan Biro Kepegawaian agar dapat segera diselesaikan terkait pemetaan distribusi guru.
“Segara harus kita buat juga Road Map terkait kebutuhan guru.” tutupnya.
Turut mendampingi, Direktur GTK Madrasah Muhammad Zain mengatakan akan melaksanakan beberapa kerjasama untuk merespon beberapa isu strategis yang sedang berkembang. Pertama, terkait implementasi kurikulum merdeka.
“Sebagai upaya untuk terus bersinergi dalam membenahi kurikulum, kami akan melakukan koordinasi dan bekerjasama dengan Kemendikbud agar dibuka akses bagi guru madrasah untuk memanfaatkan platform merdeka belajar seluas-luasnya,” terangnya.
Kedua, di tahun 2023 ini GTK Madrasah akan merancang program penguatan kompetensi guru-guru madrasah melalui program non degree.
“Program ini kita proyeksikan akan didanai oleh skema Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB) yang akan bekerjasama dengan Belanda dan Jerman,” jelasnya.
Bagikan: