Makassar (Pendis) - Kementerian Agama (Kemenag) melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam terus mengupayakan kepekaan dan perspektif guru dan tenaga kependidikan madrasah dalam hal kesetaraan gender.
Upaya ini diwujudkan Kemenag dengan melaksanakan kegiatan Pelatihan Madrasah Ramah Gender. Kali ini tengah dilaksanakan pada Zona 3 yang dilaksanakan di provinsi Sulawesi Selatan. Kegiatan ini juga merupakan implementasi Proyek Realizing Education’s Promise: Support to Indonesia’s Ministry of Religious Affairs for Improved Quality of Education (Madrasah Education Quality Reform) IBRD Loan Number 8992-ID Tahun Anggaran 2023.
Kepala subdirektorat Bina GTK MI/MTs, Ainurrofiq saat membuka kegiatan berharap agara para peserta pelatihan Madrasah Ramah Gender mampu memaksimalkan dan fokus mengikutinya hingga selesai. Nantinya, harap Rofiq, benar-benar bisa di implementasikan di madrasah masing-masing.
Senada dengan Rofiq, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sulawesi Selatan yang diwakili Kepala Seksi Guru Madrasah, Qasim menyampaikan kegiatan pelatihan Madrasah Ramah Gender merupakan pelatihan yang menarik untuk orientasi dan pembekalan terutama guru-guru di provinsi yang sudah menjadi pilihan.
"Ini menjadi hal yang menarik, untuk itu pesan saya ikutilah pelatihan ini dengan maksimal," pesan Qasim dihadapan peserta pelatihan di Makassar pada Selasa (18/07/2023) malam.
Pada kesempatan yang sama, Subkoordinator Tenaga Kependidikan Bina GTK Mi/MTs, Arif Nugraha Suryadi melaporkan ada 7 provinsi terpilih untuk kegiatan Pelatihan Madrasah Ramah Gender. Provinsi Sulawesi selatan, Sulawesi barat, Kendari tengah, Sulawesi tenggara, Kalimantan timur, maluku, maluku utara.
Ia mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu prioritas rencana strategis Kemenag dalam meningkatkan mutu Pendidikan Islam, yakni peningkatan mutu pembelajaran melalui peningkatan mutu guru, kepala madrasah dan tenaga kependidikan di madrasah.
Peningkatan mutu ini, lanjutnya, dilaksanakan melalui skema Program Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (PPKB) Guru, Kepala Madrasah, dan Tenaga Kependidikan Madrasah. Harapannya, dapat memberikan pelatihan kepada Pengawas, Kepala dan Guru Madrasah khususnya guru perempuan terkait penyelenggaraan madrasah ramah gender.
"Kegiatan ini juga dapat mendekatkan akses pelatihan yang bermutu bagi Pengawas, Kepala dan Guru Madrasah perempuan agar mempunyai kesempatan yang sama untuk menjadi pemimpin madrasah," ujar Arif.
Harapannya, kegiatan ini dapat menjadikan peserta dan madrasah memiliki kepekaan atau berperspektif gender sehingga membangun kesetaraan gender di lingkungan madrasah.
Hadir sebagai peserta kegiatan, Guru MI, Guru MA, Kepala Madrasah dan Pengawas Madrasah perwakilan dari 7 provinsi terpilih. Kegiatan ini dilaksanakan selama 4 hari, di Gammara Hotel Makassar 18 - 21 Juli 2023.
Bagikan: