Jakarta (Pendis) - Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Ditjen Pendis), Kementerian Agama RI menggelar kegiatan bertajuk Review Instrumen (Soal) Assesmen Kompetensi Guru Madrasah (AKGM), Assesmen Kompetensi Kepala Madrasah (AKKM) dan Assesmen Kompetensi Pengawas Madrasah (AKPM). Kegiatan ini bertujuan agar tercipta pendidikan islam yang berkualitas dan bermutu, sehingga guru menjadi tumpuan utama dalam mewujudkan hal tersebut.
Koordinator Komponen 3 Madrasah Reform, Ainur Rofik mengatakan dalam mempersiapkan intrumen assemen tersebut, Direktorat GTK Madrasah melakukan review atas penyusunan assesmen instrument (soal) yang sudah dilakukan pada tahun 2020.
Menurut Rofik, Ada 3 prinsip yang harus diperhatikan dalam menyusun instrument (soal) AKGM, AKKM dan AKPM. “Pertama, instrument (soal) yang telah disusun harus rahasia; kedua, reviewer mampu membimbing pelaksanaan penyusunan instrument (soal) pada 225 instruktur nasional, dan ketiga, instruktur nasional dapat melatih 600 fasilitator provinsi dalam menyusun instrument (soal) assesmen guru, kepala madrasah maupun pengawas pada masing-masing daerah di seluruh Indonesia,” tegasnya, di Jakarta, Senin (30/08/2021).
Dikatakan Rofik, pada tahun 2020 komponen 3 berhasil membuat instrument (soal) sejumlah 1800 instrumen baik jenjang MI, MTs maupun MA. Setidaknya tahun 2021 dengan mengerahkan seluruh instruktur nasional diharapkan pada tahun 2021 ditargetkan dapat menyusun 12.000 instrumen yang harus sesuai standar yang ada.
“Reviewer yang telah memberikan pembekalan dalam penyusunan assesmen AKGM, AKKM dan AKPM kepada instruktur nasional diharapkan pada tahun 2022 dapat menghasilkan 100.000 instrumen assesmen baik untuk guru, kepala madrasah maupun pengawas,” kata Rofik.
Lebih lanjut, Rofik memaparkan instruktur nasional yang sudah mendapatkan ilmu dari reviewer tersebut dapat membuat instrument assesmen kompetensi secara mandiri dan ditargetkan tahun 2024 ataupun 2025 tercapai target 1.000.000 instrumen assesmen yang akan diwujudkan secara digital, kemudian diintegrasikan dalam SIMPATIKA, sehingga guru, kepala madrasah maupun pengawas bisa mengassesmen dirinya sendiri kapanpun dan dimanapun berada.
PIC Kegiatan Komponen 3 Madrasah Reform, M. Sidik Sisdiyanto menyampaikan bahwa kegiatan yang diselenggarakan dibawah komponen 3 mendapatkan apresiasi yang sangat luar biasa dari pihak World Bank, Kementerian Keuangan maupun BAPPENAS karena sasaran yang yang ditargetkan dapat tercapai dan berpotensi untuk dikembangkan pada masa yang akan datang.
“Target kegiatan yang hendak dicapai oleh Komponen 3 Madrasah Reform kali ini adalah mereview kembali tingkat kesulitan soal-soal AKG yang ada, sehingga diharapkan hasil yang dicapai mengalami peningkatan dan sesuai dengan target yang ada,” jelas Sidik.
Menurut Sidik, secara hasil Assesmen Kompetensi Guru mengalami penurunan dibanding tahun 2020, tetapi dari hal tersebut setidaknya komponen 3 Madrasah Reform dapat mengetahui sebaran rata-rata guru yang ada di seluruh Indonesia. Pungkasnya.
Kegiatan review instrumen (soal) asssemen AKGM, AKKM dan AKPM diikuti oleh 40 orang peserta yang terdiri dari Guru, Kepala Madrasah, Pengawas, PP IGRA, Tim SIMPATIKA, Konsultan Kompenen 3 Madrasah Reform Kementerian Agama Republik Indonesia, digelar selama 3 hari pada tanggal 30 Agustus - 1 September 2021, di Swiss-Belinn Malang. (Khodlirin/Yuyun)
Bagikan: