Pontianak (Kemenag) - Menghadapi tantangan global dan perkembangan teknologi yang pesat, Kementerian Agama melalui Direktorat Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah menyelenggarakan kegiatan "Review Modul Pelatihan Guru dan Tendik Daerah 3T Angkatan 3" di Pontianak. Kegiatan ini bertujuan untuk mengintegrasikan inovasi pembelajaran dengan kearifan lokal dalam modul pelatihan bagi guru dan tenaga kependidikan.
Muhajirin Yanis, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Kalimantan Barat, mengungkapkan apresiasinya kepada Direktorat GTK yang memilih Kalimantan Barat sebagai lokasi kegiatan ini. Ia menekankan pentingnya modul yang fleksibel dan dinamis untuk mengikuti perkembangan zaman. "Kita harus meningkatkan kualitas pembelajaran yang tidak boleh kaku tapi memiliki fleksibilitas yang bisa dikembangkan karena perkembangan ilmu pengetahuan teknologi sangat dinamis," kata Muhajirin di Pontianak pada Rabu (5/6/2024).
Salah satu fokus utama dalam modul ini adalah pengintegrasian teknologi dalam pembelajaran. Muhajirin Yanis menyoroti pentingnya penggunaan teknologi dan internet dalam pendidikan modern. "Model pelatihan kita harus mengkolaborasi standar dengan teknologi yang kita butuhkan. Ini bukan hanya untuk wilayah 3T tapi bisa digunakan semua sehingga bermanfaat untuk meningkatkan kualitas tenaga pendidik dan kependidikan kita," tambahnya.
Kegiatan ini merupakan finalisasi dari modul-modul pelatihan yang telah disusun dan direview sebelumnya. Zulpan Syarif Hasibuan, Kasubdit Bina GTK RA, menjelaskan bahwa modul yang disusun mencakup berbagai aspek inovasi pembelajaran, pemanfaatan teknologi informasi, serta pembelajaran yang berpusat pada anak. "Modul-modul ini diharapkan bisa menjadi media pembelajaran yang efektif dan bermakna bagi guru-guru kita," ungkap Zulpan.
Dengan dihadiri oleh 41 peserta dari berbagai profesi, termasuk instruktur nasional, kegiatan ini diharapkan dapat menghasilkan modul pelatihan yang komprehensif dan siap digunakan di lapangan. Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 5 hingga 8 Juni ini menjadi langkah konkret dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia, terutama di daerah 3T.
Dengan adanya modul pelatihan yang terintegrasi dengan teknologi dan kearifan lokal, madrasah kini menjadi alternatif utama bagi banyak orang tua yang ingin memberikan pendidikan agama yang kuat serta pembelajaran yang relevan dengan zaman kepada anak-anak mereka. Diharapkan dengan modul ini, kualitas pendidikan madrasah dapat terus berkembang dan bersaing di tingkat nasional dan internasional.
Kegiatan Review Modul Pelatihan Guru dan Tendik Daerah 3T Angkatan 3 tersebut meruoakan implementasi Proyek Realizing Education’s Promise: Support to Indonesia’s Ministry of Religious Affairs for Improved Quality of Education (Madrasah Education Quality Reform) IBRD Loan Number 8992-ID Tahun Anggaran 2024, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kementerian Agama.
Bagikan: