Pare (Pendis) - Guru juga memiliki 2 tugas pokok utama, yaitu transfer of knowledge dan membentuk karakter baik siswa. Guru memilki profile MODIIS (Moderat, Inovatif, inspiratif).
Demikian ditegaskan Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah, Muhammad Zain ssat berkunjung di Pondok Pesantren Tahfidz Mazro’atul Lughoh Kampung Inggris, Pare, Sabtu (10/12/2022). Dalam pertemuan tersebut membahas tentang Konsep Pendidikan Madrasah yang memiliki boarding school yang di terapkan oleh Madrasah Aliyah Negeri Insan Cendekia (MAN IC) layaknya Pesantren.
"Tiga belas tahun yang lalu saya datang ke Kampung Inggris, pesantren ini masih sangat sederhana. Kini perkembangannya sudah sangat pesat, luar biasa,” ungkap Zain kagum.
Menurut Zain, keberhasilan tidak hanya diraih dari kecerdasan akal semata. Namun, juga keberhasilan dan Kesuksesan seseorang akan lebih bermanfaat ketika seorang santri atau siswa berkhidmah pada orang tua atau birul walidain.
Zain menegaskan bahwa belajar pada guru sangat penting dan besar manfaatnya. Ia mengutip kisah putra Kholifah Harun Al Rasyid (al Makmun) yang berhidmah pada gurunya dengan menata sandal sang guru, yang pada akhirnya kedua putra Harun Al Rasyid menjadi seorang presiden.
Pada kesempatan yang sama, Pengasuh PP Tahfidz Mazro'atul Lughoh, Muhammad Qomar menyampaikan konsep pendidikan karakter di pesantrennya, yakni diantaranya melibatkan Allah dalam setiap hal dan ahwal, membuka aura santri yang melibatkan orang tua khususnya ibu, hidmat pada guru, pengabdian masyarakat untuk mengamalkan ilmu yang telah diperoleh di pesantren.
"Konsep selanjutnya, pokok-pokok perubahan santri mudah membantu orang tua dan terakhir prinsip tidak ada hukuman yang menyakiti santri/siswa," terang Kiai Qomar.
Kiai Qomar menekankan, dari konsep pendidikan karakter tersebut diharapkan seorang santri dapat belajar dengan menyenangkan tanpa ada rasa ketakutan, kekhawatiran, dan bebas dari ancaman. Disamping itu diharapkan santri mampu bertanggung jawab pada dirinya sendiri.
Pesantren ini mempunyai keunikan-keunikan, diantaranya terletak di Kampung Inggris yang terkenal dengan metode pembelajaran bahasa Inggris menyenangkan, telah menerapkan prinsip kurikulum merdeka belajar sejak 2015, desain bangunan yang klasik perpaduaan antara budaya Majapahit dan modern, menjunjung tinggi nilai budaya dan Akhlaqul karimah, dan memadukan kurikulum tahfidz dan program bahasa inggris serta kurikulum formal Madrasah Aliyah (MA Sejahtera).
Dalam pertemuan tersebut, juga membahas tentang peran kiai sebagai sosok sentral dalam kepemimpinan dan manajerial di pesantren, yang meliputi Planing, Organizing, Actuating, dan Controling. Pertemuan itu juga mengkaji point-point penting dalam mengembangkan pendidikan nasional yang berbasis pesantren. Juga program enterpreneur di pesantren yang mempunyai potensi untuk dikembangkan.
Ponpes terpadu Mazroatul Lughoh dengan lembaga formal MA Sejahtera yang beroperasi sejak tahun 2015, berkembang begitu pesat. Kemajuan tersebut bisa dilihat dari indikator, ruang asrama yang modern dan nyaman. Jumlah peningkatan santri yang sangat signifikan dari 13 tahun yang lalu masih 20 santri kini sudah 500 santri putra putri. Sekolah pesantren terpadu tersebut juga diminati oleh seluruh masyarakat Indonesia. Hingga para orang tua rela membayar uang pendaftaran pondok pesantren terpadu sebesar Rp 8.000.000,-. Keunikan pesantren ini tetap memperhatikan siswa yang tidak mampu untuk tetap belajar dengan biasiswa dari lembaga pesantren milik Kiai Qomar.
Bagikan: