Makassar (Pendis) --- Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah Kemenag berkunjung ke UIN Alauddin Makkassar untuk memantau proses pelaksanaan Pendidikan Profesi Guru (PPG) yang diselenggarakan secara daring. Sejumlah aspek menjadi perhatian khusus seperti kesiapan tenaga pengajar, sarana prasarana, hingga media pembelajaran yang digunakan. Kunjungan ini dilakukan di Gedung PPG Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar, Pesantren Madani Paopao, Kamis 9 Juni 2021.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, Andi Marjuni menyampaikan bahwa Fakultas Tarbiyah dan Keguruan melalui Pendidikan Profesi Guru (PPG) berkomitmen untuk melahirkan guru-guru yang berkualitas dan profesional.
“Kami menjamin dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan siap mengaktualisasikan ilmunya dan mengawal PPG ini hingga melahirkan guru yang profesional,” ujar Marjuni.
Sementara itu, Direktur Guru dan Tenaga Kependidikan Madrasah, Muhammad Zain berpesan bahwa dosen sebagai instruktur harus bisa memberikan ilmu, pengalaman, dan teladan bagi para guru supaya PPG dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas.
Guru berkualitas yang dimaksud Zain adalah guru yang tidak hanya menekankan transfer of knowledge, tetapi juga menekankan transfer of value pada pembelajaran di madrasah. Sehingga siswa memiliki karakter yang kuat dan berintegritas. Siswa dituntut tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga cerdas secara moral dan spiritual.
"PPG harus memastikan lahirnya guru-guru profesional. Guru profesional adalah guru yang berintegritas, memiliki kompetensi, serta memiliki skills yang memadai untuk melaksanakan tugas-tugasnya," tegas Zain di Makassar, Kamis (10/6/2021).
Dengan mengutip Rheinald Kasali, Zain mengatakan bahwa guru-guru kurikulum sekarang sudah tidak memadai dalam menghadapi kompleksitas zaman, yang dibutuhkan sekarang adalah guru-guru inspiratif yang dapat memberikan pencerahan pada peserta didik.
Dalam kesempatan yang sama, Kasi Bina Guru MI dan MTs, Mustofa Fahmi mengucapkan selamat menjalankan Pendidikan Profesi Guru (PPG) bagi seluruh civitas akademika di Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Alauddin Makassar. Dia berharap seluruh mahasiswa PPG khususnya di UIN Alauddin Makassar lulus 100 % tanpa ada retaker.
Namun, berdasarkan data terbaru dari Simpatika, Fahmi menyampaikan ada sekitar 90 guru (dari total 9000 kuota nasional) yang sudah mengundurkan diri dari pelaksanaan PPG. Alasan yang paling banyak diutarakan adalah ketidaksiapan mahasiswa menghadapi PPG full daring.
Untuk itu, Fahmi berpesan, LPTK harus memberikan pendampingan dan pelayanan akademik yang prima kepada para mahasiswanya hingga lulus. "Jangan sampai ada lagi mahasiswa yang sudah menandatangani pakta integritas, kemudian tiba-tiba mengundurkan diri karena tidak siap dengan metode pembelajaran PPG full daring." tandasnya. (Zukhruf/My)
Bagikan: