Nias (Pendis) - Implementasi Proyek Madrasah Reform dipantau langsung oleh Tim Bank Dunia. Kali ini, WB Mission menyasar daerah 3T, yakni di Gunung Sitoli, Nias Sumatera Utara.
Demikian ditegaskan Abdul Rouf, Ketua PMU pada WB Mission yang dilaksanakan sejak tanggal 13 - 15 Agustus 2023.
Rouf menyampaikan aspek yang dimonitor langsung adalah program peningkatan kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Madrasah di Daerah Tertinggal, Terdepan dan Terluar (3T) dan Bantuan Kinerja Bantuan Afirmasi (BKBA) melalui Realizing Education's Promise-Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR).
Menurut Kasubdit Bina GTK MA/MAK, Anis Masykhur, beberapa daerah yang berada di daerah 3T ditreatmen secara khusus. Daerah sasaran tahun 2023 ini adalah Lampung, NTT, Papua, Nias dan Pontianak.
"Gunung Sitoli termasuk prioritas dalam implementasi program peningkatan kompetensi Gurunya," ujar Anis.
Perlu diketahui bahwa daerah 3T ini mengalami kesulitan ketika ditreatmen melalui kelompok kerja. Karena jumlah anggota kelompok kerja tidak memenuhi jumlah minimal. Sehingga sulit untuk mengajukan bantuan kelompok kerja.
Anis melaporkan hasil pantauannya kepada tim Leader WB bahwa perlu kreatifitas program bantuan atau perluasan kategori penerima bantuan. Mengingat, daerah kondisi 3T ini sulit untuk memenuhi kategori yang ditentukan dalam Petunjuk Teknis bantuan kelompok kerja tahun 2023 yang ditetapkan.
"Jumlah madrasah seperti di Pulau Nias ini tidak banyak. Di sebuah kota atau kabupaten saja, paling banyak adalah 10 Madrasah mulai dari jenjang RA hingga MA," lapornya.
"Maka tidak mungkin mereka akan dapat mengusulkan bantuan atas nama pokja, karena keanggotaan pokja minimal 10 orang," jelas Anis lebih lanjut.
Tim Leader WB dalam WB Mission ini juga menyempatkan untuk menyaksikan langsung proses pelatihan untuk daerah 3T ini dan meninjau langsung Madrasah yang dapat bantuan BKBA.
Pada umumnya mereka mengapresiasi bahwa sejauh ini pelaksanaan pelatihan sesuai dengan desain yang ditetapkan.
Bagikan: