Canberra (Pendis) --- Mulai 1 Juni 2024, Direktorat Jenderal Pendidikan Islam melalui Project Management Unit Realizing Education’s Promise: Madrasah Education Quality Reform (REP MEQR) melaksanakan pelatihan peningkatan sumber daya manusia di Universitas Canberra, Australia.
Kegiatan ini juga dihadiri, didampingi dan dimonitoring oleh Vice-Chancellor of the University of Canberra Mr. Chris Gartner, Executive Dean, Faculty of Education Barney Dalgarno, Wakil Embassy of Indonesia for Australia Lintang Paramitasari Parnohadiningrat sebagai Wakil Kepala Perwakilan RI di KBRI Canberra, Australia, Deputy Bappenas Amih Alhumami, Direktur APK Bappenas Didik Daryanto, Director of Indonesian Partnerships, Faculty of Education Associate Sitti Patahuddin, Novi dari World Bank, Arif Rahman dari PMU REP MEQR, Tim dari DFAT Indonesia dan Inovasi.
Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK), Sidik Sisdiyanto, menyampaikan terima kasih dan penghargaan pada pihak Universitas Canberra atas penerimaan yang penuh dengan persahabatan, dan juga atas terselenggranya pelatihan batch 1 dan Batch 2 sebanyak 48 peserta dari seluruh provinsi di Indonesia terselenggara dengan baik. Kami dalam hal ini juga terima kasih pada pihak Word Bank dan DFAT yang telah mensupport kegiatan ini,” dijelaskan Sidik.
“Bersama kami Deputy Bappenas bidang Pembangunan Manusia Masyarakat dan Kebudayaan, Amich Alhumamai. Dimana sektor pendidikan di bawah koordinasi beliau. Kehadiran Tim Bappenas menunjukan bahwa peristiwa ini sangat penting dalam pembangunan manusia dan menjalin kerjasama dalam peningkatan kualitas pembangunan manusia melalui pendidikan di Indonesia,” tegasnya.
Sidik menjelaskan bahwa Kementerian Agama saat ini membawahi lebih dari 87.000 madrasah negeri dan swasta, serta 870 Perguruan Tinggi Keagamaan Islam (PTKI), jumlah yang sangat besar dan sekaligus merupakan tantangan dalam mengelola Pendidikan. Upaya untuk meningkatkan kualitas pendidikan yang besar itu telah dilakukan dengan berbagai pihak, salah satunya dengan pemerintah Australia. Sejarah telah menunjukkan Kerjasama dengan Pemerintah Australia sudah cukup lama dan secara aktif telah mendampingi dan memberikan bantuan teknis di sektor pendidikan kepada Ditjen Pendis sejak Tahun 2004 sampai sekarang melalui program pemenuhan akreditasi madrasah, dah hasilnya sangat menggembirakan banyak madrasah yang memenuhi standard akreditasi.
Dalam peningkatan kualitas guru, pemerintah Australia memberikan bantuan melalui program School System and Quality (SSQ), pengiriman pelatihan guru ke Australia, dan saat ini sedang berjalan program akreditasi madrasah, dan program Technical Assistence for System Strengthening (TASS), AIBEP (Australian Indonesia Basic Education Project) dan program lainnya," ujar pria yang akrab disapa Sidik ini, Universitas Canberra, Australia, Senin (03/6/2024).
Sidik berharap, kerjasama yang sudah baik ini, ingin kita tingkatkan dan diperluas cakupannya tidak hanya pada pendidikan dasar dan menengah tapi menjangkau perguruan tinggi. Untuk itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak Universty of Canberra yang telah berkenan untuk melakukan kerjasama dengan Kementerian Agama dalam peningkatan kualitas pendidikan di lembaga pendidikan Islam khususnya di madrasah.
"Kami atas nama delegasi Ditjen Pendidikan Islam dan REP MEQR Kementerian Agama RI mengucapkan terima kasih dan apresiasi yang mendalam atas penyambutan yang hangat, serta kerjasama baik yang sudah dilakukan, maupun dimasa yang akan dating,” tutup Sidik.
Bagikan: