Depok (UID) – Fakultas Syariah Universitas Islam Depok (UID) kembali menunjukkan komitmennya dalam menyiapkan mahasiswa sebagai calon profesional unggul di bidang hukum dan syariah. Melalui program pembekalan magang mandiri, puluhan mahasiswa dari Program Studi Hukum Ekonomi Syariah (HES) dan Hukum Keluarga Islam (HKI) dipersiapkan untuk terjun langsung ke dunia praktik, Sabtu, 28 Juni 2025.
Program pembekalan ini menjadi langkah awal sebelum para mahasiswa melaksanakan magang mandiri di berbagai instansi hukum dan syariah selama Juli–Agustus 2025. Penempatan magang tersebar lintas wilayah, mencakup Jawa Barat, DKI Jakarta, dan Banten, dengan lokasi strategis di lembaga seperti Kantor Urusan Agama (KUA), Kejaksaan Negeri, MUI, BAZNAS, lembaga keuangan syariah, hingga firma hukum dan kantor notaris/PPAT.
Dalam sambutannya, Kaprodi HKI, Abdurahman, menegaskan bahwa magang bukan sekadar kewajiban akademik, tetapi ruang aktualisasi diri dan sarana pembentukan karakter profesional. “Jagalah nama baik almamater. Tunjukkan integritas, semangat belajar, dan keaktifan dalam menyerap pengalaman lapangan,” ujarnya di hadapan peserta pembekalan.
Senada dengan itu, Sekprodi HKI, Chairul Lutfi, menekankan pentingnya mahasiswa memahami dinamika kerja dan etika kelembagaan. “Magang di KUA, MUI, BAZNAS, maupun kantor hukum dan notaris bukan hanya soal administratif. Ini latihan kepemimpinan, komunikasi profesional, dan membangun jejaring keilmuan sejak dini,” ujarnya. Ia juga mengingatkan bahwa mahasiswa Prodi HES akan menghadapi tuntutan khusus terkait penguasaan sistem keuangan syariah dan tata kelola lembaga hukum, sehingga keterampilan adaptasi dan ketelitian sangat diperlukan.
Sementara itu, Sekprodi HES, Ahmad Arif, menegaskan pentingnya laporan praktik lapangan sebagai bagian dari konversi nilai akademik. “Magang ini harus melahirkan output konkret, berupa laporan yang terukur dan relevan untuk mendukung capaian pembelajaran dalam mata kuliah terkait,” jelasnya.
Program magang mandiri ini merupakan bagian dari strategi pembelajaran berbasis pengalaman (experiential learning) yang diusung Fakultas Syariah UID. Selain memperkuat kompetensi teknis, program ini juga dirancang untuk menanamkan tanggung jawab sosial dan etika profesi, menjadikan mahasiswa tidak hanya siap bekerja, tetapi juga siap berkontribusi bagi masyarakat.
Bagikan: