Jakarta (Pendis) - Sejumlah delegasi Bangsamoro dari Filipina berkunjung ke Kementerian Agama (Kemenag) RI Jalan Lapangan Banteng Jakarta Indonesia dan mempelajari tentang pengelolaan pendidikan Islam, Jakarta, Senin (17/6).
Sekretaris Jenderal Kementerian Agama M. Nur Kholis Setiawan, menyampaikan bahwa pendidikan yang diajarkan di madrasah hampir sama dengan di sekolah umum tetapi madrasah lebih cenderung berciri khas Islam, ujarnya.
"Siswa madrasah mendapat tambahan mata pelajaran yaitu, Fiqh, Quran Hadis, Aqidah Akhlak, Sejarah Kebudayaan Islam, Bahasa Arab sebagai pembeda dari sekolah umum," kata Sekjen.
Dikatakan Ismail Abdullah selaku pimpinan delegasi bahwa kunjungan kerjasama ini difasilitasi Kementerian Luar Negeri Filipina, dengan harapan Filipina bisa belajar banyak tentang pengelola lembaga pendidikan, konsep, sistem, kurikulum dan tenaga pendidik.
"Kami ingin tahu banyak tentang sistem pendidikan Islam di Indonesia, terutama madrasah. Dan kami juga ingin mendapat informasi yang akurat dengan mengunjungi madrasah, Islamic learning center dan lembaga pendidikan islam di Indonesia," katanya.
Ia berharap kunjungan ini menghasilkan pembelajaran bagaimana membangun pendidikan yang terintegrasi, juga ingin menjelajari rancangan pendidikan islam yang dapat dijadikan acuan untuk pengembangan madrasah di Filipina, ucapnya.
Selain itu, kunjungan ini juga dilakukan untuk mengetahui poin-poin khusus yang bisa digali dan selanjutnya diterapkan pada pendidikan islam di Filipina, terang Ismail.
Setelah penyambutan delegasi, dilanjutkan sesi tanya jawab antara delegasi Bangsamoro Filipina dangan jajaran Ditjen Pendis Kementerian Agama RI. (Hikmah/dod)
Bagikan: