Tangerang (Pendis) – Kementerian Agama Republik Indonesia menyelenggarakan Grand Final Akademi Madrasah Digital 2021 di Gading Serpong Tangerang Banten dan dan ditayangkan secara live melalui kanal YouTube Direktorat KSKK Madrasah Kementerian Agama dan XL Axiata (Rabu, 25/05). Sebanyak 10 tim dari Madrasah Aliyah Negeri dan Swasta, bersaing menjadi yang terbaik dengan mempresentasikan hasil project prototype solusi digital yang sudah dikembangkan langsung di hadapan para juri. Layaknya profesional, mereka berupaya meyakinkan dewan juri seperti hal nya berhadapan langsung dengan para investor yang akan berinvestasi terhadap karya mereka.
Akademi Madrasah Digital itu sendiri adalah Program Kementerian Agama Republik Indonesia yang digagas oleh Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam bekerjasama dengan PT XL Axiata Tbk sebagai ajang pelatihan siswa madrasah Aliyah dalam membentuk Technopreneur Muda menciptakan industry kreatif bebasis teknologi Yang bermanfaat bagi masyarakat untuk dioptimalkan sebagai basis dalam mengembangkan pengembangan usaha.
Direktur Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Prof. Dr. H. Moh. Isom Yusqi, M.Ag dalam sambutannya di acara Grand Final Akademi Madrasah Digital 2021 mengungkapkan, “rasa bangganya atas capaian anak-anak madrasah saat ini. Ia berharap akan lahir para inventor dan penemu teknologi masa depan yang hebat dari madrasah serta mampu mengembangkan prototype solusi digital yang sudah dirancang untuk diproduksi secara masif”.
Kegiatan Grand Final ini diharapkan dapat memotivasi anak-anak madrasah untuk bisa terus berprestasi hingga di masa yang akan datang. Semoga kemandirian dan berprestasi terus berlanjut pada anak-anak madrasah sehingga sukses di dunia dan akhirat, harapnya.
Feby Sallyanto selaku Chief Enterprise & SME Officer PT XL Axiata Tbk menuturkan, “ajang ini merupakan sebuah Komitmen bersama XL Axiata Tbk bersama Direktorat KSKK Madrasah Ditjen Pendidikan Islam Kementerian Agama RI, dalam rangka mencetak sumber daya manusia (SDM) unggul yang berguna bagi kemajuan bangsa Indonesia di masa yang akan datang”.
Kehadiran anak-anak madrasah hari ini merupakan sebuah langkah untuk maju ke langkah berikutnya lewat ide yang sudah dituangkan dalam bentuk paparan maupun prototype yang dapat bermanfaat dan berguna bagi orang banyak serta bangsa dan Negara, terangnya.
Ia juga menambahkan, “Kompetisi ini bukan dalam rangka saling menjatuhkan melainkan saling menginspirasi dan melengkapi satu sama lainnya untuk terus menjadi yang terbaik”.
Sebelumnya, ada 20 Madrasah Aliyah yang lolos dan terpilih mengikuti pelatihan intensif secara virtual, baik softskill maupun hardskill dan didampingi oleh tenaga pelatih profesional dari dunia industri selama 6 (enam) bulan penuh sejak awal Oktober 2021. Kemudian dilakukan seleksi kembali hingga terpilihnya 10 tim terbaik untuk mengikuti Grand Final Akademi Madrasah Digital 2021 yang diselenggarakan di tahun anggaran 2022. Lalu mereka diberikan kesempatan untuk meyakinkan para dewan juri yang hadir untuk memberikan penilaian terhadap karya yang sudah dirancang.
Inilah para pemenang Akademi Madrasah Digital 2021:
1. Kategori The Most Innovative
• In-Fast (MAN 1 Kota Malang) yang dapat menjalankan pertanian di dalam ruangan.
2. Kategori The Most Aplicable
• Watercare (MAN 1 Kuantan Singingi) yang berfungsi untuk memberikan peringatan dan deteksi dini yang dapat monitoring kondisi kadar pH dan kekeruhan air pada kolam ikan nila secara otomatis
3. Kategori The Most Marketable
• Wamoon (MAS Alkhairaat Kp. Jawa Tondano Minahasa) yang dapat memonitoring dan mengontrol ketinggian air secara otomatis
4. Kategori Top Contender
• Airen Home (MAN 3 Tangerang) yang berfungsi sebagai irigasi pintar yang dapat memonitoring dan controlling air serta kelembapan tanah pada sawah
• Grow-C (MAN 1 Kota Kediri) yang dapat monitoring secara real time menggunakan sensor DHT22 yang berfungsi untuk mengatur suhu udara pada lahan
5. Kategori The Most Attractive
• Pron.id (MAN Insan Cendekia Tanah Laut) yang berfungsi untuk mendeteksi kelembapan tanah, suhu, dan udara melalui satu aplikasi.
• Laying Hens System (MAN 1 Kudus) yang berfungsi untuk menyerap bau dan monitoring suhu pada kandang ayam petelur.
• El-Tofu (MAN Kota Blitar) yang berfungsi untuk mengkonversi limbah tahu menjadi listrik berbasis IoT serta dapat memonitor tegangan, arus listrik, dan daya yang telah dihasilkan oleh limbah.
• BeRice (MAN Insan Cendekia Gowa) yang berfungsi untuk mempermudah badan amil zakat atau baznas dalam penyaluran zakat sekaligus dengan pendataan yang dinilai cukup rumit.
• E-Koi (MAN 2 Kudus) yang memiliki berbagai kemampuan, mulai dari monitoring kualitas air kolam, memberikan instruksi jikalau keadaan air kolam abnormal, memberikan real-time data, stabilitas yang tinggi, dan proteksi terhadap berbagai macam cuaca. (Bahtiar)
Tags:
MadrasahDigital2022Bagikan: