Jakarta (Pendis)-- Kementerian Agama menekankan agar pembangunan madrasah yang berbasis dana Surat Berharga Syariah Negara (SBSN) dimonitoring agar selesai tepat waktu. Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Mohammad Isom Yusqi meminta aparatur yang mengawal program ini lebih pro-aktif lagi memonitoring jalannya proyek-proyek SBSN.
Hal itu ditandaskannya saat memberikan arahan kepada Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan Kuasa Penggunan Anggaran (KPA) di Jakarta, (25/11/2021). Dalam kesempatan Rapat Koordinasi dengan tema ‘Pelaksanaan SBSN Madrasah Tahun Anggaran 2021’ yang berlangsung tiga hari di kawasan Ancol, Jakarta Utara ini Isom mengungkapkan, saat ini Kemenag tengah membangun madrasah-madrasah yang dibiayai lewat skema pembiayaan SBSN.
Karena skema ini merupakan bentuk pinjaman, maka Kemenag harus membayar sesuai jadwal. Apabila realisasi pembangunan madrasah itu molor, maka akan berpotensi menganggu skema pembayaran pinjaman tersebut.
"Saya meminta semua yang di sini ikut mengawal jangan sampai proyek yang memakai dana pinjaman molor realisasinya," tandasnya. Setelah pertemuan ini, lanjut Isom, PPK dan KPA harus lebih cerewet kepada vendor dan kontraktor di lapangan.
Untuk mengejar ketepatan waktu itu, tandas Isom, aparatur yang berwenang harus melakukan pengawalan serius. Untuk itu harus tahu betul langkah apa yang tepat, agar bangunan berdiri sesuai target.
Isom melanjutkan, proyek berbiaya surat berharga ini adalah bagian dari upaya Kemenag mengejar ketertinggalan madrasah dari satuan pendidikan lainnya. Dengan dana SBSN, madrasah dapat diperbarui tidak hanya dengan menunggu kucuran dana APBN yang terbatas.
"Selalu saya katakan bahwa SBSN Madrasah ini sudah mengubah stigma masyarakat, kini madrasah dianggap pendidikan yang relevan dan berkualitas, baik secara fisik, ruh dan jiwanya," terangnya.
Sementara itu Kasubdit Sarana-Prasana KSKK Madrasah, Abdul Rouf mengatakan, sebelumnya madrasah mengalami problem sarana-prasarana yang kurang memadai. Dengan dana SBSN Kemenag telah merevitalisasi banyak madrasah di seluruh Indonesia.
Saat ini, kata Rouf, kalender 2021 akan segera tuntas dan pertanggungjawabannya harus beres. Untuk itu pelaksana di lapangan tak ada toleransi untuk molor. "Tahun ini akan segera habis, SBSN Madrasah harus menutupnya dengan catatan positif," tegasnya.
Dalam kesempatan itu hadir pula Kepala Seksi Sarana-prasarana KSKK Madrasah, Bekti Indramadji. Ia mengingatkan kepada PPK dan KPA disiplin melakukan laporan dan penarikan dana sesuai progres.
"Dari data yang kami himpun, banyak pembangunan gedung hampir selesai. Saya minta segera dilakukan penarikan dana agar sesuai antara progres pembangunan dengan realisasi anggaran," pintanya. (m.a.k)
Bagikan: