Jakarta (Pendis) – Kementerian Agama RI melalui Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah, Ditjen Pendidikan Islam tengah mempersiapkan Asesmen Kompetensi Madrasah Indonesia, disingkat AKMI.
AKMI merupakan penilaian kompetensi mendasar terhadap seluruh murid madrasah jenjang Madrasah Intidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs) dan Madrasah Aliyah (MA) sebagai alat ukur untuk mengembangkan kapasitas diri dan berpartisipasi positif pada masyarakat.
Sekretaris Ditjen Pendidikan Islam, Rohmat Mulyana Sapdi saat membuka kegiatan Sosialisasi AKMI Di Tingkat Nasional menyampaikan, AKMI menjadi strategis, sebab menjadi alat diagnosis literasi siswa, tepatnya 4 literasi yakni: Literasi membaca, numerasi, sains dan sosial budaya.
“AKMI menjadi alat diagnosis siswa yang menjadi pilar penting keberadaan mutu madrasah maka kegiatan ini perlu didukung oleh Kanwil, Kemenag Kab/Kota,” ujar Rohmat di Jakarta, Senin (04/07/2022).
Menurut Rohmat, pada AKMI terdapat irisan kurikulum merdeka yang telah disahkan oleh Kemendikbud. Pada AKMI juga terdapat literasi sosial budaya yang dapat mendiagnosis indeks moderasi siswa di dalam lingkungannya.
“Jika Program for International Student Assessment (PISA) hanya 2 literasi yakni literasi membaca dan numerasi, maka AKMI ada tambahan yakni literasi sains dan sosbud,” jelas Rohmat.
“Ini juga searah dengan kebijakan menteri agama akan pentingnya moderasi beragama ditengah banyaknya pandangan agama di dalam masyarakat Indonesia,” sambungnya.
Rohmat berpesan, Madrasah harus siap dengan Kurikulum Merdeka, meskipun Kemendikbud sudah lebih awal dengan adanya guru penggerak, sekolah penggerak sampai implementasi kurikulum merdeka.
“Kita manfaatkan AKMI juga sebagai media mengembangkan model pembelajaran berbasis nalar kritis, bukan hanya aspek kognitif tetapi juga aspek sikap, dalam hal ini sikap moderat,” pesannya.
Kasubdit Kurikulum dan Evaluasi, Suwardi dalam laporannya menyampaikan tujuan kegiatan ini adalah untuk menyampaikan laporan AKMI tahun 2022, menyiapkan pelaksanaan AKMI tahun 2022 serta koordinasi persiapan pelaksanaan Asesmen Nasional tahun 2022.
Suwardi menerangkan, asesmen ini dilakukan pada siswa madrasah sebagai metode penilaian yang komprehensif untuk mendiagnosis kelebihan dan kelemahan siswa pada literasi membaca, literasi numerasi, literasi sains dan literasi sosial budaya termasuk survei karakter.
“Hasil asesmen dapat digunakan oleh guru dan madrasah untuk memperbaiki layanan pendidikan yang dibutuhkan siswa sebagai dasar untuk menyusun suatu rancangan pembelajaran,” pungkasnya.
Kegiatan Sosialisasi AKMI Di Tingkat Nasional dilaksanakan di Hotel Mercure Batavia Jakarta, pada Senin-Rabu, 4-6 Juli 2022 dan dihadiri oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah dan Kasi/PTP kurikulum dan evalusi pada Kanwil Kemenag Provinsi se-Indonesia, serta Help Desk Kanwil dan Kab/Kota.
Bagikan: