Malang (Pendis) – Kementerian Agama RI melalui Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Direktorat Jenderal Pendidikan Islam tengah menyusun bahan supervisi pembelajaran Madrasah tingkat Raudlatul Athfal (RA).
Penyusunan supervisi lebih diarahkan untuk pengelolaan pendidikan yang memiliki ciri khas penguatan keislaman yang secara umum sama yaitu menyiapkan generasi bangsa yang siap membangun bangsa ini sebagai warga dunia yang bisa menciptakan kedamaian yang menciptakan keharmonisan dalam kehidupan internasional.
Kepala Subdirektorat Kurikulum, Ahmad Hidayatulloh mengatakan, kegiatan ini diselenggarakan untuk mewujudkan keinginan Kementerian Agama agar ada kontribusi umat Islam secara positif yang diwujudkan dengan penyiapan SDM yang memiliki karakter penguatan Islam yang kemudian bisa membangun, melengkapi dengan komponen yang lainnya untuk menjadikan SDM Indonesia unggul.
“Diharapkan dengan adanya output dari kegiatan ini, kegiatan supervisi di tahun 2021 dapat terlaksana dengan baik sesuai dengan tujuan yang diharapkan,” kata Ahmad di Malang, Juma’at (01/10/2021).
Dalam pembukaan kegiatan, Ahmad mengajak semua stakeholder pendidikan madrasah untuk bahu-membahu menyukseskan penyusunan bahan supervisi pembelajaran khususnya Raudlatul Athfal.
“Salah satu bentuk partisipasi dalam mendukung adalah menciptakan ciri khas keislaman yang menjiwai mulai dari latar belakang prinsip dan bagaimana proses implementasi kurikulum itu kemudian bisa membawa misi penyiapan generasi muda di abad 21,” terangnya.
Direktur KSKK Madrasah Ishom, berharap penyusunan panduan supervisi madrasah/RA ini benar-benar menjadi instrumen yang efektif dan efisien bagi para supervisor dlm menjalankan tugasnya. Harapan lanjutannya adalah bisa mewujudkan pembelajaran di madraaah/RA lebih berhasil guna dan berdaya guna serta berdaya saing dengan lembaga pendidikan lainnya.
Ahmad melanjutkan, bahwa pendidikan madrasah berkepentingan untuk membuktikan kepada generasi masa datang bahwa agama itu adalah potensi yang mendukung serta Sesuai dengan perkembangan zaman.“Agama bukan regulasi penghambat perkembangan, namun agama justru pengamanan masa depan khususnya Islam,” paparnya.
Disampaikan Ahmad, bahwa agama Islam itu sangat mementingkan terhadap ide-ide pengembangan Inovasi dan kreasi masa depan. “Oleh karena itu, semua tidak cukup dengan cara doktrinasi, tetapi ini betul-betul perlu dijadikan sebagai pengalaman belajar,” pungkasnya.
Kegiatan yang berlangsung dari tanggal 01-03 Oktober 2021 itu mengundang peserta yang berasal dari unsur Direktorat GTK Madrasah, pengawas RA, Kepala RA, perwakilan guru dan Balai Diklat. Untuk menghindari penularan Covid-19, kegiatan dilaksanakan dengan protokol kesehatan yang ketat,
“Supervisi pembelajaran di RA merupakan instrumen penjaminan mutu pembelajaran di RA. Semoga dengan adanya Supervisi pembelajan di RA dapat membimbing dan memfasilitasi guru dalam mengembangkan kompetensi profesinya, memberi motivasi guru agar menjalankan tugasnya secara efektif, membantu guru mengelola kurikulum dan pembelajaran secara efektif, dan membantu guru membina peserta didik secara professional,” kata Kartini, Sub Koordinator pada Seksi RA.(Yuyun/Hik)
Bagikan: