Jakarta (Pendis) - Direktorat Kurikulum Sarana Kelembagaan dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah dalam naungan Direktorat Jenderal Pendidikan Islam (Pendis) telah secara resmi menyelenggarakan Kompetisi Sains Madrasah (KSM) Tahun 2023 di tingkat Provinsi. Acara berlangsung serentak pada tanggal 5-6 Agustus dengan pelaksanaan luring.
Pada kompetisi yang menjadi pusat perhatian ini, sebanyak 24.375 peserta turut ambil bagian, tersebar di 355 lokasi ujian sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh panitia. Imam Buchori, Kasubdit Kesiswaaan, selaku yang bertanggung jawab atas pelaksanaan KSM, mengungkapkan bahwa meskipun beberapa tempat mengalami kendala sinyal dan pemadaman listrik, pelaksanaan KSM pada hari pertama tetap berjalan lancar.
Pada hari pertama, fokus ujian diberikan kepada siswa jenjang MA/SMA. Pelaksanaannya dibagi menjadi tiga sesi ujian untuk memastikan kelancaran proses. Sesi pertama meliputi Matematika dan Biologi, sesi kedua meliputi Fisika dan Kimia, serta sesi ketiga meliputi Ekonomi, dan Geografi.
Ahmad Hanif Asyhar selaku perwakilan komite ahli dari UIN Sunan Ampel mengungkapkan bahwa antusiasme dan partisipasi peserta pada tahun ini mencapai 97,8 persen. "Kami berharap KSM dapat terus berjalan dengan lancar hingga mencapai tahap akhir di tingkat nasional, yang rencananya akan diselenggarakan di Kendari pada awal bulan September mendatang," imbuhnya.
"Tidak mencapai 100% tingkat partisipasi peserta adalah hal yang diakui, ini disebabkan beberapa daerah menghadapi kendala listrik padam pada hari pelaksanaan," tutur Hanif. "Sebagai respons terhadap tantangan ini, panitia pusat telah mengambil langkah bijaksana dengan memberlakukan kebijakan perpanjangan waktu pengerjaan ujian," lanjutnya.
Upaya berkolaborasi dalam mengatasi kendala teknis ini menjadi penting, karena melalui tindakan ini, semua peserta memiliki peluang yang setara untuk menunjukkan potensi mereka. Meskipun terdapat beberapa kendala teknis, semangat juang peserta dan upaya keras panitia acara menjadikan pelaksanaan KSM sebagai langkah positif dalam mendukung pendidikan sains di Indonesia.
Bagikan: