Jakarta (Pendis)- Direktorat KSKK Madrasah melalui Subdit Kelembagaan dan Kerjasama, UNICEF dan SPEAK Indonesia berkolaborasi menyelenggarakan kegiatan Edukasi Kesehatan Reproduksi Dan Manajemen Kebersihan Menstruasi Berbasis Platform Aplikasi OKY INDONESIA. Kegiatan yang dilaksanakan di MTsN 24 Jakarta Timur 10 Agustus 2022 dengan metode hybrid tersebut melibatkan Kanwil Kemenag 34 Provinsi, Kankemenag Kabupaten/Kota, Kepala Sekolah, Guru dan Siswa – Siswi Madrasah Tsanawiyah dan Madrasaha Aliyah baik negeri maupun swasta se-Indonesia.
Dalam kesempatan ini Direktur KSKK yang diwakili oleh Sub Koordinator Subdit Kelembagaan dan Kerjasama, Riska Puspitasari memberikan arahan dan juga berdiskusi bersama para peserta kegiatan, khususnya siswa – siswi MTsN 24 yang hadir secara tatap muka. “Bisa bertemu dan menyapa para Bestie disini merupakan kesempatan yang sangat special untuk saya, saya jadi terkenang pada saat dulu pernah mengajar di Madrasah”, demikian Riska menyapa para siswi MTsN 24 yang hadir langsung di ruang sidang.
Aplikasi OKY sendiri yang menjadi bahan materi utama pada kegiatan tersebut merupakan aplikasi berbasis android yang digunakan untuk melacak siklus haid pada Wanita. Baik itu masa pertama kali haid maupun untuk siklus masa menstruasi berikutnya pada Wanita. Oky memberikan informasi menstruasi yang menyenangkan, kreatif, dan positif langsung ke tangan remaja perempuan melalui tool yang dipakai sehari - hari.
Riska menyampaikan kepada para peserta yang hadir secara luring ataupun daring, bahwa “masa remaja merupakan masa kritis dimana apabila orang tua dan juga peran masyarakat tidak mendukung dengan baik dan kurang memperhatikan, maka anak - anak remaja yang kelak akan jadi pemimpin akan kehilangan masa depannya. Tetapi bila semua dilakukan dengan baik, maka remaja akan tumbuh dengan sehat dan siap untuk menjalani aktifitas nya dengan cara - cara yang positif”, demikian penjelasan Riska yang pada saat itu didapuk menjadi “Bunda OKY” oleh siswa dan siswi.
Menutup arahannya, Riska berpesan kepada para peserta kegiatan bahwa Kesehatan reproduksi dan juga masalah haid serta pubertas bukan lagi hal yang tabu untuk diperkenalkan dan disampaikan, “bahkan siswa dan siswi harus lebih dekat dan menceritakan kepada orang tua atau Bestie nya apabila mengalami haid saat pertama kali, agar bisa menyikapi perubahan-perubahan yang terjadi pada diri mereka masing - masing dan mengurangi kecemasan yang dapat menggangu aktifitas belajar”, demikian tegas nya.
Bagikan: