Jakarta (Pendis) --- SEAMEO RECFON menyelenggarakan sosialisasi Program Gizi untuk Prestasi/Nutrition Goes to School (NGTS) kepada seluruh Madrasah Ibtidaiyah (MI) di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Pada tahun ini, SEAMEO RECFON berupaya melakukan pengembangan model program NGTS yang sudah dikembangkan sejak tahun 2016 dengan setting madrasah dan pesantren di Indonesia, yang dikelola di bawah binaan Kementerian Agama.
Kegiatan sosialisasi ini diselenggarakan dengan tujuan untuk menyebarluaskan informasi mengenai Program NGTS kepada calon madrasah binaan yang berada di Provinsi DIY, serta mengetahui kesiapan dan keinginan madrasah dalam mengikuti Program NGTS melalui survey kesiapan madrasah.
Kegiatan sosialisasi berlangsung secara daring pada 7 November 2023 serta dihadiri oleh lebih dari 80 peserta perwakilan dari MI yang ada di Yogyakarta dan juga perwakilan mitra akademisi dari Universitas Ahmad Dahlan. Acara dibuka dengan sambutan dari perwakilan Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag DIY, yang diwakili oleh Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, Abdul Su’ud, Plt. Direktur SEAMEO RECFON, Zainun Misbah, serta Kasubdit Kelembagaan dan Kerja Sama, Direktorat Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK), Papay Supriatna.
Dalam sambutannya, Abdul Su’ud sangat mengapresiasi terpilihnya DIY sebagai lokasi inisiatif implementasi Program NGTS di lingkungan madrasah. Selain itu, beliau juga menghimbau untuk mengoptimalkan keikutsertaan madrasah dalam Program NGTS serta menggalakkan branding Madrasah Jogja Istimewa.
“Sebagai perwakilan dari Kepala Bidang Pendidikan Madrasah, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Direktorat KSKK yang telah memberikan kesempatan untuk DIY untuk menjadi pilot project dari SEAMEO RECFON terkait dengan project Gizi untuk Prestasi. Saya berharap kegiatan ini akan membawa dampak yang cukup signifikan untuk menopang kegiatan pembelajaran dalam rangka menggapai tagline dari Bidang Pendidikan Madrasah, yaitu Madrasah Jogja Istimewa,” ungkapnya.
Sejalan dengan dukungan dari Kanwil Kemenag DIY, Zainun Misbah juga menyampaikan bahwa perluasan Program NGTS di lingkungan madrasah di Provinsi DIY akan berkolaborasi dengan Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Ahmad Dahlan (FKM UAD) sebagai mitra akademisi.
“Dalam pelaksanaan Program NGTS di Provinsi Yogyakarta, SEAMEO RECFON mendapatkan dukungan dari Program Studi Gizi, Fakultas Kesehatan Masyarakat UAD Yogyakarta. Terima kasih sudah berkontribusi dan nanti akan terlibat sebagai mitra akademisi. UAD akan memberikan pendampingan intensif kepada madrasah binaan Program NGTS untuk melaksanakan program kesehatan dan gizi,” ujar Zainun.
Hal serupa juga disampaikan oleh Papay Supriatna yang mendukung adanya program NGTS sebagai penguatan Program Madrasah Sehat. Beliau juga berharap inisiatif yang dilakukan di DIY dapat menjadi contoh dan didiseminasikan kepada madrasah lain di Indonesia.
“Kami sangat berharap nanti bisa ada pelatihan dan pendampingan dari akademisi sehingga madrasah-madrasah kita bisa menjadi generasi unggul,” ungkapnya.
Setelah sesi sambutan dari ketiga institusi, sesi selanjutnya adalah paparan materi yang disampaikan oleh Kementerian Agama, SEAMEO RECFON, serta Madrasah binaan.
Papay menyebutkan bahwa Direktorat KSKK Madrasah dan SEAMEO RECFON bekerjasama dalam meningkatkan pengetahuan dan praktik gizi siswa di Madrasah melalui Program NGTS. Beliau juga mengatakan bahwa kegiatan NGTS dilakukan di madrasah melalui pembekalan dan insersi.
“Kegiatan NGTS ada dua, yaitu pembekalan dan insersi. Pembekalan dengan memberi bekal pengetahuan dan keterampilan melakukan promosi gizi di sekolah serta menciptakan lingkungan yang mendukung terwujudnya praktik gizi yang baik bagi warga sekolah. Tentu banyak hal yang bisa kita lakukan mulai dari pembenahan kantin, kemudian memberikan informasi untuk mengubah perspektif tentang gizi dan seterusnya. Kemudian insersi NGTS kita lakukan ke dalam mata pelajaran yang ada di madrasah,” jelasnya.
Sejalan dengan paparan tersebut, implementasi Program NGTS dapat diintegrasikan dengan program Pemerintah Indonesia yang sudah berjalan di sekolah yaitu Usaha Kesehatan Sekolah/Madrasah (UKS/M).
“Sebetulnya NGTS itu bukan sesuatu yang berdiri sendiri, tetapi kami menguatkan program pemerintah yang suda ada. Tentunya karena terkait gizi dan kesehatan, pastinya kita harus ada dalam payung besar UKS/M,” ungkap Ade Wiradnyani.
Pada sesi berbagi pengalaman dari sekolah binaan, Nur Halimah, guru MA M. Basiuni Imran, Kabupaten Sambas, mempresentasikan pengalamannya dalam mengimplementasikan Program NGTS di lingkungan madrasah tempat ia mengajar. Ia membagikan pengalamannya yang terdiri dari edukasi gizi, aktivitas fisik, dan kewirausahaan. Nur Halimah juga menyampaikan manfaat yang dirasakan setelah melaksanakan Program NGTS di madrasahnya.
“Dalam mengimplementasikan Program NGTS ini, yang kami rasakan dapat menumbuhkembangkan kreativitas dan inovasi bagi warga madrasah, baik dari guru maupun siswa. Dari segi outcome, edukasi melalui program NGTS Madrasah berkontribusi dalam menyiapkan generasi penerus yang unggul yakni sehat fisik, cerdas intelektual, serta matang dalam beragama,” ungkap Nur Halimah.
Di akhir sesi, SEAMEO RECFON membuka kesempatan bagi madrasah yang tertarik untuk mengikuti Program NGTS, dengan mengisi formulir keikutsertaan, untuk kemudian akan diseleksi oleh Kementerian Agama.
Tags:
MadrasahBagikan: