Tangerang (Pendis) - Menulis adalah kegiatan yang tidak dapat dipisahkan dari seorang guru. Melalui tulisan itulah, seorang guru bisa menganalisis permasalahan yang dialaminya ketika mengajar dan mencari solusi atas permasalahan tersebut. Hal inilah yang menjadi alasan kemampuan guru dalam menulis perlu terus ditingkatkan.
Peduli akan isu tersebut, Direktorat KSKK Madrasah dengan menggaet Bank Dunia menggelar Scientific Writting Clinics 3 bagi para guru madrasah se-Indonesia. Kegiatan dilakukan selama 3 hari, pada 28 hingga 30 September 2021 bertempat di Horison Grand Serpong Tangerang Banten, diikuti 30 guru MI, MTs dan MA yang terpilih melalui tahapan seleksi yang sangat ketat dan menyingkirkan lebih dari 640 guru hasil seleksi pada tahap Scientific Writing Clinics 1 dan 2.
“Melalui kegiatan ini, para guru Madrasah diharapkan memiliki wawasan global dan mampu berkompetisi secara internasional,” ucap Moh Isom, Direktur KSKK Madrasah di Jakarta.
Isom mengaku mengapresiasi kegiatan ini. klinik seperti ini merupakan wadah bagi civitas madrasah agar dapat eksis dalam konferensi internasional, tuturnya.
Ahmad Hanif Ashyar selaku ketua panitia menyatakan bahwa kegiatan Scientific Writing Clinics ini dapat meningkatkan kemampuan para guru madrasah dalam penulisan ilmiah. Selain itu, dapat memicu para guru madrasah memiliki habit menulis yang baik tentunya juga berimplikasi pada habit membaca.
Untuk mengapresiasi mereka, akan kita undang mereka guna menyajikan papernya pada International Conference on Madrasah Reform (ICMR) 2021 pada 16 – 18 November 2021.
Hadir sebagai pendamping kegiatan ini, para pakar dari dari perguruan tinggi ternama di antaranya: Dr. Ahmad Taufiq, M.Si (Kepala Publikasi Universitas Negeri Malang), Prof. Dr. Kusaeri, M.Pd (Ketua Tim Percepatan Guru Besar UIN Sunan Ampel Surabaya), Dr. Binar Kurnia Prahani, M.Pd (Kepala Divisi Publikasi Universitas Negeri Surabaya), Dr. Yudi Mahatma, M.Si (Universitas Negeri Jakarta) dan Dr. Nina Fitriyati, M. Kom (UIN Syarif Hidayatullah Jakarta).
“Kami sangat senang dengan adanya kegiatan ini, sebab kami dapat memahami bagaimana menulis artikel ilmiah dengan baik dan benar. Selama ini menulis hanya asal tulis saja. Semoga lebih sering mengadakan kegiatan seperti ini agar kami sebagai guru memiliki kesempatan untuk bisa terbit di jurnal Internasional,” ucap Shifa, guru dari MAN 1 Jepara
Lebih lanjut, Karningsih, guru dari MTsN 2 Pontianak Kalimantan Barat juga mengaku sangat sangat senang. “Saya beruntung dibimbing para pendamping yang handal dalam penulisan ilmiah. Saya mendapat banyak ilmu terutama menulis artikel ilmiah yang baik. Saya harap kegiatan ini akan dilaksanakan secara berkelanjutan.”
Apa yang disampaikan oleh ibu Shifa dan Ibu Karningsih menunjukkan bahwa para guru madrasah sebenarnya memiliki kemampuan dalam menulis artikel ilmiah. Hanya saja dibutuhkan pendampingan. Seperti pengakuan Sri Penny Alifiya Habiba, guru dari MAN 1 Grobogan: “Sebagai guru Bahasa Indonesai, dunia menulis tidak asing bagi saya. Tetapi menulis artikel ilmiah berbeda dengan membuat puisi. Dengan mengikuti kegiatan ini, saya mendapat pengetahun baru tentang membuat artikel ilmiah, apalagi didampingi para narasumber yang ahli di bidangnya”.tandasnya.
Bagikan: