Jakarta (Pendis) - Sebanyak 20 mahasantri penerima beasiswa Kementerian Agama (PBSB : Program Beasiswa Santri Berprestasi) Prodi Keperawatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta berkunjung ke Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren.
Kepada Kementerian Agama, mereka menyampaikan ucapan terima kasih atas beasiswa yang diterima selama menjalni kuliah, sekaligus melaporkan bahwa mereka akan kembali ke pesantren asalnya untuk mengabdikan dirinya selama tiga tahun.
"Kedatangan kami dan rombongan,pertama ingienyampaikan terima kasih kepada kementerian agama, dan kedua sekaligus `pamitan` untuk kembali ke pesantren kami masing-masing untuk melakukan pengabdian," lapor Alim, perwakilan mahasantri PBSB.
Rombongan diterima Kepala Subdirektorat Pendidikan Pesantren, Basnang Said. Kepada mereka, Basnang menyampaikan ungkapan selamat karena telah berhasil menyelesaikan studi tepat waktu, juga pendidikan profesi selama satu tahun. "Saya senang karena semua lukus tepat waktu, dan tidak ada satuounnyang tertinggal," ungkapnya.
Basnang juga mengungkapkan kegembiraannya karena mereka dengan senang hati akan mengabdikan dirinya di pesantrennya masing-masing. "Harus selalu ditanamkan dalam diri diri adik-adik semua bahwa adik-adik harus mengabdi dengan kesungguhan dan nurani, karena pengabdian sesungguhnya adalah panggilan kemanusiaan," terangnya.
"Saya melihat adik-adik ini memiliki kesungguhan dalam mengabdi, buktinya tidak banyak pertanyaan. Ciri mahasantri yang enggan mengabdi itu antara lain banyak mengajukan pertanyaan," candanya.
Kepada mahasantri ini, Basnang juga meminta agar dalam pengabdiannya nanti dilakukan dengan serius. "Melalui pengabdian, adik-adik harus serius dalam memajukan pesantren, karena itu berarti akan berkontribusi dalam memajukan negara," tambahnya.
Terakhir Basnang mengingatkan agar para mahasantri yang akan melakukan pengabdian ini terus bersyukur karena negara terua berusaha untuk hadir kepada santri dannpondok pesantren. "Adik-adik harus bersyukur, sekarang negara sudah hadir untuk santri dan pesantren. Karena itu, kalau negara membutuhkan, para santri harus hadir. Jangan malah menyalah-nyalahkan negara. Indonesia ini darussalam, bukan darul islam," tegasnya mengakhiri. [beta/ MYani]
Bagikan: