Jakarta (Kemenag) — Pemerintah bersiap menggulirkan program pemeriksaan kesehatan gratis (PKG) ke madrasah dan pesantren mulai Juli 2025. Langkah ini menjadi bagian dari kampanye nasional untuk mencegah risiko kehamilan dini, stunting, serta gangguan kesehatan mental di kalangan remaja.
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan keprihatinannya atas meningkatnya angka dispensasi nikah usia dini dan lonjakan kasus kesehatan mental remaja. “Anak-anak usia di bawah 20 tahun yang hamil sangat berisiko melahirkan bayi stunting. Ini persoalan nyata yang harus dicegah,” tegasnya dalam pertemuan dengan Menteri Agama Nasaruddin Umar, Kamis (29/5/2025).
Menkes menekankan pentingnya pendekatan preventif yang dimulai dari institusi pendidikan. Pemeriksaan akan mencakup skrining kesehatan fisik dan mental, edukasi kesehatan reproduksi, hingga pemberian intervensi dini untuk kasus anemia dan masalah gizi.
“Kita ingin anak-anak sehat jiwa dan raga sejak dini. Jika mereka sehat, masa depan bangsa akan kuat,” tutup Menkes.
Menteri Agama Nasaruddin Umar menegaskan kesiapan Kemenag dalam mendukung program ini. “Kesehatan adalah bagian dari ibadah. Pendidikan keagamaan harus menjadi pelopor gaya hidup sehat. Kami akan siapkan semua kebutuhan untuk implementasinya,” ujarnya.
Program ini akan berjalan serentak di seluruh Indonesia, melibatkan tenaga medis dari Puskesmas dan tenaga pendidik dari madrasah atau pesantren. Pemeriksaan juga akan dilengkapi sistem digital yang memudahkan pemantauan dan pengambilan tindakan lanjutan.
Bagikan: