Jepara (Pendis) - Salah satu cabang yang dilombakan dalam Musabaqoh Qiro`atil Kutub (MQK) ke VI yang diselenggararakan di Jepara Jawa Tengah adalah debat bahasa Inggris. Debat bahasa Inggris adalah pembahasan dan pertukaran pendapat mengenai tema tertentu dalam bahasa Inggris dengan saling memberi alasan yang logis untuk mempertahankan pendapat masing-masing. Hal ini disampaikan oleh koordinator publikasi dan media center MQK, Muhtadin di Jepara, Ahad (03/12).
Ia menjelaskan dalam lomba debat bahasa Inggris pemberian alasan dimaksudkan agar debat tidak menjadi debat kusir. "Debat bahasa Inggris ini sebagai media untuk mengasah dan menampilkan tingkat keterampilan berbahasa Inggris para santri pondok pesantren," ujarnya.
Saat ini sedang berlangsung final debat bahasa Inggris di arena MQK di Pondok Pesantren Roudhotul Mubtadiin Balekambang Jepara Jawa mulai 1 sampai 5 Desember 2017, Senin (04/12).
Para peserta debat memilih tema yang telah disiapkan oleh panitia dan melakukan undian pemilihan sebagai pihak pro atau kontra beberapa saat sebelum tampil, misalnya yang sedang berlangsung ini final putra utusan Jawa Tengah di pihak kontra dan utusan Jawa Barat di pihak pro pada tema At-Tsawabith dan Al-Mutaghayirat dalam perspektif Kitab Kuning.
Selain itu, tim putri utusan DI Yogyakarta (pro) dan Gorontalo (kontra) dengan tema Radikalisme vs Moderat Dalam Pandangan Santri, jelasnya.
Arena debat bahasa Inggris ini merupakan salah satu arena yang ramai penontonnya. "Kami sangat senang melihat debat ini, seru banget," ujar Rita salah satu santri yang hadir ikut menyaksikan lomba. Lomba ini juga memotivasi kami, bahwa santripun bisa pinter bahasa Inggrisnya, ujar Rita. (Hikmah58/dod)
Bagikan: