Bogor (Pendis)—Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB) merupakan program afirmasi yang diberikan bagi santri pondok pesantren untuk mendapatkan akses layanan pendidikan tinggi di perguruan tinggi. Lewat program beasiswa ini, Kementerian Agama (Kemenag) selama lima belas tahun telah memberikan beasiswa bagi 4.909 santri.
Mengawali program di tahun 2020, Direktorat Pendidikan Diniyah dan Pondok Pesantren melakukan koordinasi dengan pengelola PBSB dari perguruan tinggi mitra di Bogor.
Direktur Jenderal Pendidikan Islam Kamaruddin Amin di hadapan para pengelola PBSB menyampaikan kondisi anggaran PBSB tahun 2020. Ia mengingatkan jumlah mahasiswa PBSB on going sejumlah 827 mahasantri.
827 mahasantri PBSB on going tersebut mulai dari angkatan 2015 hingga 2019. Angkatan 2015 dan 2016 dimaksud merupakan mahasantri pada masa pendidikan profesi. Mereka semua tersebar di 70 program studi dari 20 perguruan tinggi mitra termasuk 1 perguruan tinggi di luar negeri, Al Azhar Kairo.
Kamaruddin Amin meminta jajarannya untuk menghitung seluruh kebutuhan biaya yang harus dibayarkan bagi mahasantri PBSB on going. “Kita memprioritaskan Mahasantri PBSB on going. Sisa anggarannya akan difungsikan untuk manajemen dan rekrutmen mahasantri angkatan 2020”, ucapnya, Kamis (27/02).
Ia meminta para pengelola PBSB dan mahasantri yang tergabung dalam Community of Santri Scholars of Ministry of Religious Affairs (CSSMORA) untuk bersabar menunggu pengumuman resmi PBSB tahun 2020. Sementara pengelola PBSB Kemenag sedang mempersiapkan segala instrumen serta pematangan program dengan pihak perguruan tinggi.
“Kami sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada para pengelola PBSB di perguruan tinggi. Kami berharap Bapak dan Ibu tetap memberikan pembinaan terhadap mahasantri kita, serta turut memberikan pemahaman kepada CSSMORA terkait kondisi PBSB tahun ini”, tutupnya. (Hery Irawan/Solla)
Bagikan: