Lamongan (Pendis) --- Gelar Musabaqah Qira’atil Kutub Nasional (MQKN) tahun 2023 makin semarak dengan hadirnya expo Kemandirian Pesantren dan UMKM. Expo Kemandirian Pesantren ini digelar selama pelaksanaan MQKN, yaitu pada 11 – 17 Juli 2023. Sore ini, Selasa (11/07/2023), Expo dibuka langsung oleh Hilda Ainissyfa Ramdhani, Ketua Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unit Pelaksana Direktorat Jenderal Pendidikan Islam.
“Expo ini menjadi bagian dari langkah strategis meningkatkan kemandirian pesantren dan penguatan ekonomi masyarakat Indonesia, khususnya di Jawa Timur,” ucap Hilda.
Ia menjelaskan, program ini strategis dan realistis dengan berbagai fakta yang telah ada. Yang pertama, pesantren memiliki SDM yang melimpah. Saat ini tercatat sejumlah 4,7 santri yang tersebar di 39.216 pesantren seluruh Indonesia.
“Dengan jumlah yang begitu besar, banyak santri yang inovatif dan juga kreatif. Maka, kita harus mendukung dan memberikan kesempatan kepada mereka untuk berkecimpung di dunia usaha. Nah, hal ini juga mendukung alasan kedua yaitu dukungan dari dunia usaha” sebutnya.
Beragam sinergi sangatlah dibutuhkan untuk mendukung dan mendorong jiwa usaha dan kreatifitas santri. Dengan SDM yang melimpah dan entrepreneurship yang tinggi dari para santri, dunia usaha makin terbuka dan kolaboratif untuk para santri.
“Saya mendapat banyak informasi tentang para santri yang kreatif dalam membangun usaha. Tidak hanya kreatif tapi juga pandai dalam berkolaborasi secara mandiri, terutama dalam dunia digital” terang Hilda di Lamongan, Selasa (11/07/2023).
Yang ketiga, Hilda menjelaskan bahwa pemerintah berkomitmen untuk membentuk Badan Usaha Milik Pesantren (BUMPes). Dimulai pada tahun 2021 hingga 2022, sebanyak 609 pesantren menerima bantuan inkubasi bisnis dan sampai saat ini sudah terlahir 125 BUMPes.
“Tahun ini rencananya akan ada 1.500 pesantren yang akan menerima bantuan. Nah, para BUMPes penerima bantuan tahun lali juga mengikuti expo ini” ungkap Hilda semangat.
Lebih dari itu, forum ini juga bisa menjadi sarana dunia usaha untuk lebih mengenal Pesantren. Sinergi Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) menjadi penguat usaha-usaha pesantren untuk lebih dalam mengembangkan usaha di daerah.
Pembukaan Expo ini dihadiri oleh Ketua Dekranasda Kabupaten Lamongan, Anis Kartika Yuhronur, Ketua Bidang Sosial Budaya DWP UP Ditjen Pendidikan Islam, Hastin Waryono, para pejabat eselon I dan II di lingkungan Kemenag RI, para pejabat Kanwil Jawa Timur, Pemkab Lamongan dan para pengasuh dan Pembina BUMPes.
Bagikan: