Surakarta (Pendis) - Hadrah adalah salah satu cabang seni paling kompetitif dalam Pekan Olahraga dan Seni Antar Pondok Pesantren (Pospenas) IX.
Cabang Seni ini berlokasi di Joglo Loji Gandrung, Solo. Setelah babak penyisihan kemarin, hari ini Jumat (25/11/2022) babak final berlangsung. Tuan rumah, provinsi Jawa Tengah menyabet juara baik putra maupun putri.
Hadrah putri dari Pondok Pesantren Al-Lathifiyyah Kabupaten Grobogan berhasil menyabet medali emas. Sedangkan hadrah putra dari pondok pesantren Wali Songo Sragen memenangkan medali perak.
“Sangat membahagiakan, mengingat waktu latihan untuk menyesuaikan Pospenas ini cukup singkat. Kami mempersiapkannya dalam waktu 1 minggu” ungkap Irwan, pelatih cabsen hadrah dari Jawa Tengah.
Akan tetapi, ia melanjutkan, anak-anak sudah memiliki potensi yang luar biasa. Dengan menyesuaikan warna dan corak khas grup hadrah, arasemen yang unik pun tercipta dengan apik. Sejalan dengan pelatih provinsi, Ahmad Nahrowi, pelatih dari Ponpes Al-Lathifiyah mengatakan bahwa peserta memiliki tingkat adaptasi yang kuat. Sehingga lagu yang akan dibawakan segera mereka kuasai.
“Dengan pak Irwan, kami berkolaborasi. Kami, dari pesantren yang membuat lagu, sedangkan pak Irwan akan memberi masukan. Maka, terciptalah penampilan yang alhamdulillah memberikan hasil yang sangat maksimal” tutur Nahrowi.
Sedangkan para peserta mengaku sangat terharu karena dapat meraih juara 1 tingkat Nasional. Mereka yang selama 2 bulan lebih mengikuti latihan intensif merasa bahagia usahanya terbayarkan. Walaupun sering terjadi perselisihan pendapat diantara mereka, pada akhirnya mereka akan kembali fokus untuk lomba dan tujuannya.
“Selama 1 minggu penuh kami diberi waktu khusus dari pesantren untuk berlatih. Tetapi orang tua kami mengingatkan agar menyeimbangkan semua aspek, tidak hanya lomba saja tetapi juga mengaji dan belajar” ungkap Qolbia, salah satu anggota tim hadrah.
Dalam final ini, tim hadrah putri membawakan shalawat ‘Yaa Imamarrus’. Irwan sebagai pelatih juga mengatakan bahwa arasemen dan melodi yang disusun tidak lepas dari menonjolkan potensi terbesar yang dimiliki dari para peserta. Ia mengatakan bahwa karena music itu terus berkembang, maka dari tahun ke tahun, tim hadrah provinsi Jawa Tengah pun harus terus mengikutinya.
“Kedepannya, saya belum tau. Tetapi, saya selalu memastikan tim dari Jawa Tengah memiliki warna dan corak music yang khas dan unik” ujarnya
Bagikan: